Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ingin Ajak Anak Aktivitas di Luar Ruangan Tapi Khawatir Polusi Udara, Begini Saran Ahli Kesehatan 

Saat Car Free Day (CFD) banyak masyarakat yang memutuskan ingin berolahraga atau melakukan aktivitas lain di luar ruangan. 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Ingin Ajak Anak Aktivitas di Luar Ruangan Tapi Khawatir Polusi Udara, Begini Saran Ahli Kesehatan 
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
ILUSTRASI Warga berolahraga saat berlangsungnya Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day di Kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (27/8/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA– Saat Car Free Day (CFD) banyak masyarakat yang memutuskan ingin berolahraga atau melakukan aktivitas lain di luar ruangan

Begitu juga dengan orangtua yang kerap kali mengajak anak-anak untuk CFD

Namun, masyarakat harus dibuat bingung karena terkendala oleh polusi udara yang belum usai.

Terkait Guru Besar dalam Bidang Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Dr. dr. Agus Dwi Susanto, SpP(K)

Menurut dr Agus, anak termasuk kelompok rentan saat terpapar polusi udara. 

Sehingga ketika kualitas udara buruk, anak menjadi kelompok sensitif. 

BERITA REKOMENDASI

Oleh karena itu, orangtua perlu memastikan saat membawa anak keluar untuk memakai masker ketika kualitas udara tidak sehat. 

Namun ia mengingatkan agar orangtua memerhatikan ukuran dan jenis masker yang dikenakan oleh anak. 

"Hanya masker anak ini tergantung ukurannya. Ada (masker) anak kecil, dewasa, sehingga berbeda. Kalau dipakai dewasa untuk anak kecil, menjadi tidak efektif, karena tidak rapat di mukanya," kata dr Agusm 

Untuk pilihan jenis masker, minimal adalah masker bedah.

Kalau mau masker kain, dianjurkan memakai filter PM 2,5 yang diselipkan ke dalamnya. 


"Masker kain kan bisa dicuci, filternya diganti. Habis dipakai, dibuang. Tidak boleh dipakai lagi. Kena partikel, kan nempel. Justru nempel kain, tembus lalu terhirup kan berbahaya," tegasnya. 

Sehingga setelah penggunaan beberapa jam, filter dilepas dan diganti. Tidak boleh digunakan kembali.

Baca juga: Penyemprotan Air Untuk Atasi Polusi Udara, Kemenkes: Tidak Disarankan 

"Jadi diingatkan sekali pada masyarakat ketika membawa anak keluar ruangan, pastikan kualitas udara seperti apa. Kalau tidak sehat, atau kelompok sensitif pakai masker yang bisa filterasi PM 2.5," tutupnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas