Fakta Pengemis Kaya Raya di Bogor: Kerap Jadi Korban Pemalakan hingga Dijatah Rp 6 Ribu Per Hari
Menurut penjelasannya, Erik mulai mengemis setelah kedua orang tuanya meninggal.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Pria bernama Erik yang kesehariannya merupakan pengemis di Kota Bogor telah menarik perhatian banyak orang.
Erik sehari-hari tinggal di rumah dua lantai kawasan Ciomas, Kabupaten Bogor.
Dikutip dari Tribunnews Bogor, profesi pengemisnya itu sudah dilakoni Erik selama bertahun-tahun.
"Mungkin sudah sekira 10 tahunan," kata sang adik, yang bernama Ester saat ditemui TribunnewsBogor.com di kediamannya.
Menurut penjelasannya, Erik mulai mengemis setelah kedua orang tuanya meninggal.
Kakak yang lain pun sudah memiliki keluarga sendiri.
Sejak saat itulah Ester dan Erik hanya tinggal berdua.
Sebenarnya setiap hari Erik mendapat jatah jajan dari Ester sebesar Rp 6 ribu.
Namun rupanya uang tersebut tak pernah digunakan oleh Erik.
"Jarang jajan, jadi dikumpulin," katanya.
Kerap jadi korban kejahatan
Fakta lain yang belakangan terungkap adalah Erik, yang kerap mengemis di jalanan, justru sering kali menjadi korban kejahatan.
Dia sering dipalak dan uangnya diambil secara paksa.
Bahkan, yang mengejutkan adalah bahwa jika dia tidak menjadi korban kejahatan, Erik bisa mengumpulkan uang hingga mencapai angka Rp 100 juta.
Uang Rp 50 juta milik pengemis kaya di Kota Bogor ini ternyata merupakan sisa dari jumlah sebelumnya.
Erik sendiri Ia diamankan oleh Dinas Sosial Kota Bogor setelah diduga melakukan aksi tak senonoh kepada seorang ibu-ibu dan mengganggunya.
Ia kemudian diamankan petugas.
Dari situlah diketahui bahwa Pria yang juga seorang disabilitas itu tengah membawa uang sebesar Rp 50 juta.
Dalam video yang diunggah oleh akun @terang_media, Jumat (1/9/2023) uang puluhan juta milik Erik tersebut terdiri dari berbagai pecahan.
Ada pecahan Rp 100 ribu, Rp 50 ribu, Rp 20 ribu, hingga ribuan semua disimpan Erik dengan rapi dalam plastik bening.
"Pada saat melakukan penjangkauan rutin, kita mendapat aduan dari masyarakat terkait adanya orang atau laki laki yang bisa dibilang di luar kewajaran.
Informasinya di depan seorang ibu-ibu nunjukin kelaminnya," kata Kepala Bidang Rehabiliitasi Sosial pada Dinsos Kota Bogor, Dody Wahyudin kepada TribunBogor.
Saat menunjukan alat kelamin, pengunjung lainnya langsung melapor kepada Dinsos Kota Bogor.
Dibawa ke RSJ di Bogor
Kini, Erik, pengemis yang mempunyai uang sampai Rp 50 juta tersebut dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Marzoeki Mahdi (RSMM) Kota Bogor.
Setelah aksinya mengganggu ibu-ibu dan diamankan petugas, Erik sebenarnya sempat dilepas.
Ia akhirnya dibawa ke RSMM usai kedapatan kembali meminta-meminta di Kawasan Alun-alun Kota Bogor pada Sabtu (2/9/2023).
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial pada Dinsos Kota Bogor, Dody Wahyudin mengatakan, hal ini bermula dari aduan masyarakat.
Aduan masyarakat itu yakni soal Erik yang masih mengemis di Alun-alun Kota Bogor.
Bahkan, Erik yang mengemis itu sampai memaksa pengunjung di Kawasan Alun-alun Kota Bogor.
"Kita gercep koordinasi dengan PSM Kabupaten Bogor dan Pemdes untuk mengevakuasi," kata Dody saat dihubungi TribunnewsBogor.com.
Saat hendak dievakuasi, Dody menambahkan, Erik sempat hendak kabur.
Namun, petugas tak menyerah dan akhirnya Erik berhasil dievakuasi.
"Saat mau kita evakuasi kabur. Dan akhirnya PSM Kabupaten Bogor bisa mengevakuasi Erik ke RSMM," tambah Dody.
Sekarang Erik pun sudah mendapat perawatan di RSMM Kota Bogor.
Hari Sabtu kemarin, Erik, pengemis yang mempunyai uang 50 juta dan ditangkap di Alun-Alun Kota Bogor oleh Dinsos kembali terlihat mengemis.
Seakan tidak kapok ditangkap Dinsos Kota Bogor, Erik yang tunawicara serta disabilitas mental ini, 'cuek' meminta-meminta uang ke pengunjung Alun-alun Kota Bogor.
Wartawan TribunnewsBogor.com yang berada di lokasi pada Sabtu (2/9/2023) sekitar pukul 10.00 WIB, melihat Erik mengelilingi semua kawasan Alun-Alun.
Erik mulai meminta-minta sejak ada di dekat kawasan Nyi Raja Permas.
Erik meminta-meminta kepada pengunjung Alun-Alun Kota Bogor dengan menjulurkan tangannya.
Sebelum diberi uang, Erik tidak akan pindah tempat.
Erik saat dijumpai, memakai pakaian berwarna biru muda serta celana yang cukup sangat tebal.
Tidak hanya itu, dia membawa plastik berwarna hitam putih serta pundak yang diberi tisu.