Tetangga Bongkar Tabiat Nando, Suami Bunuh Istri di Bekasi: Lebih Sering di Rumah
Tetangga kontrakan mengungkapkan Nando, suami yang bunuh istri di Bekasi lebih sering di rumah mencuci baju hingga momong anak.
Penulis: Rifqah
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Tetangga kontrakan membongkar tabiat Nando Kusuma Wardana (25), suami yang tega membunuh istrinya sendiri, Mega Suryani Dewi (24).
Dewi yang merupakan pemilik kontrakan mengungkapkan lebih sering melihat Nando berada di rumah kontrakan.
Nando terlihat melakukan kegiatan mencuci dan menjemur pakaian.
Dewi juga menyebutkan, Nando kerap menjaga anak-anaknya ketika sedang tidak ada kesibukan bekerja dan jarang keluar untuk nongkrong.
"Keseringan saya lihat dia (Nando) kalau lagi pas nyuci sama jemur baju, kadang saya tanya 'Nando udah masak?', terus dia jawab 'udah bu', dia masak juga," ucap Dewi, dikutip dari TribunJakarta.com.
"Kalau yang saya perhatiin suaminya rajin momong (jaga) anaknya, telaten kayak gantiin pampers, kesehariannya juga jarang keluar nongkrong," sambungnya.
Baca juga: Fakta Baru Pembunuhan di Bekasi: Korban Ternyata Pernah Lapor Tindak KDRT, Sempat Kabur dari Rumah
Sementara itu, Dewi juga menyebut, Mega sebagai sosok yang ceria dan ramah.
"Mega itu orangnya lembut anaknya, baik, ramah, dan ceria," kata Dewi.
Sebelumnya, telah terjadi pembunuhan di sebuah rumah kontrakan, Jalan Cikedokan RT01 RW04, Kampung Cikedokan, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (7/9/2023)
Pembunuhan tersebut dilakukan oleh Nando kepada Mega karena alasan faktor ekonomi.
Keduanya diketahui sama-sama bekerja. Korban bekerja di salah satu perusahaan kosmetik dan pelaku bekerja di perusahaan sembari menjadi pengemudi ojek online untuk mendapatkan tambahan penghasilan.
Namun, pendapatan sang istri lebih besar dibandingkan pelaku.
"Jadi pelaku sakit hati oleh faktor ekonomi, karena berdasarkan informasi yang kita dapat bukan masalah cemburu bukan, enggak ada pihak ketiga ya, pelaku sakit hati karena perkataan dari korban," kata Kanit Reskrim Polsek Cikarang Barat, AKP Said Hasan, Senin (11/9/2023), dikutip dari TribunJakarta.com.
Sebelum terjadi pembunuhan, dikatakan Hasan, keduanya juga sempat cekcok.
"Mungkin seminggu, dua sampai tiga kali (cekcok) mulut," terang Hasan.
Setelah melakukan pembunuhan itu, Nando dikabarkan langsung menyerahkan diri ke polisi.
Tetangga Sempat Dengar Korban Teriak
Kakak kandung Mega, Deden Suryana mengatakan, tetangga sempat mendengarkan teriakan korban sebelum dibunuh oleh pelaku.
Saat itu, disebutkan, Mega berteriak ia lelah membayar utang-utang milik Nando.
"Cuma dari saksi tenaga sampingnya, sebelum kejadian pembunuhan itu, adik saya teriak," ucap Deden Suryana, dikutip dari TribunJakarta.com.
"Gue capek bayar utang lu terus," ujar Deden Suryana meniru ucapan sang adik yang didengar tetangga.
Kronologi Pembunuhan
Kapolsek Cikarang Barat, AKP Rusnawati, mengungkapkan kronologi pembunuhan yang dilakukan oleh pelaku, Kamis.
Pembunuhan tersebut, kata Rusnawati, didasari atas emosi pelaku yang sebelumnya terlibat cekcok dengan korban.
Pelaku pun sempat menampar korban menggunakan tangan kanan, kemudian menarik korban menuju dapur.
"Mereka kan cekcok mulut, emosi sesaat tersebut. Sebelum melakukan tindakan terhadap korban, korban ini sempat ditampar dulu dengan tangan kanan."
"Setelah itu emosi tidak terbendung, korban ditarik ke dapur dengan menggunakan tangan kiri," ujar Rusnawati, Senin, dikutip dari TribunJakarta.com.
Kemudian, pembunuhan tersebut dilakukan pelaku di dapur.
Baca juga: Suami Bunuh Istri di Bekasi: N Kebingungan Usai Mandikan Jasad Istri, Diantar Keluarga ke Polisi
Selanjutnya, jasad korban ditemukan sang ibu, Linda, di kontrakannya dua hari setelah pembunuhan, Sabtu (9/9/2023).
Malam itu, Linda datang bersama sang suami ke rumah kontrakan Nando dan Mega untuk memulangkan cucunya yang sebelumnya dititipkan oleh Nando.
"Waktu itu kan jam 12 malam malam Sabtu saya nelepon kok anaknya belum dijemput kan harusnya dijemput, waktunya saya mau ke pasar," cerita Linda.
Linda lantas pergi ke kontrakan anaknya itu, tetapi ketika sampai, korban dan pelaku tak kunjung keluar kontrakan meski pintu sudah digedor-gedor.
Akhirnya, Linda pun masuk setelah melihat kunci rumah kontrakan di atas sepatu, kemudian mendapati ada seorang wanita terbujur kaku tertutup selimut.
"Ibu gak percaya itu, ditutupi selimut ijo mukanya kelihatan sama lehernya (luka), mata sebelah kanan ada darah kering."
"Ibu pegang jidatnya dingin banget," ujarnya.
Ketika Linda dan beberapa tetangga lain hendak mengecek korban lagi, tibalah polisi datang bersama pelaku yang sudah dalam keadaan diborgol.
(Tribunnews.com/Rifqah) (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar/Siti Nawiroh/Rr Dewi)