Apa Makna Tulisan Misterius di TKP Empat Bocah Tewas di Jagakarsa? Berikut Analisa Pakar
Sangat memungkinkan bahwa suami atau pelaku ini marah ingin melampiaskan dendam kepada istrinya tapi kemudian tidak bisa melakukan secara langsung
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar psikolog forensik Reza Indragiri menganalisa pesan 'Puas Bunda Tx for All' yang ada di Tempat Kejadian Perkara (TKP) pembunuham 4 anak di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Menurut dia, ada dua kemuningkinan mengapa pelaku yang juga ayah dari 4 korban ini menuliskan pesan itu.
Pertama, dendam yang sangat memuncah dalam diri pelaku kepada istrinya.
Baca juga: Kasus 4 Anak Tewas di Jagakarsa, Kata Kementerian PPPA hingga Ahli Sebut Pembunuhan Berencana
Terlebih lagi, ada informasi yang mengaitkan ada rasa cemburu dalam hubungan pasangan suami istri tersebut.
"Keempat anak yang bernasib malang itu menjadi sasaran revenge," kata dia dalam tayangan Kompas TV yang ditulis Jumat (8/12/2023).
Ia menuturkan, sangat memungkinkan bahwa suami atau pelaku ini marah ingin melampiaskan dendam kepada istrinya tapi kemudian tidak bisa melakukan secara langsung.
Baca juga: Kasus Pembunuhan Jagakarsa: Panca Cemburu Jadi Pengangguran, Istri Bekerja dan Punya Penghasilan
Sehingga anak-anak menjadi sasaran aksi balas dendam.
"Atau juga yang kedua, kemungkinan yang lain bahwa sang suami merasa kehilangan maka ini saatnya sang istri juga untuk merasakan perasaan kehilangan yang sama," ungkap Reza Indragiri.
Anak kerap kali menjadi korban dalam pertikaian kedua orangtuanya.
Hal ini dikarenakan posisi anak yang lemah.
Anak-anak secara fisik dan psikis tidak mampu melawan orang dewasa yang melakukan kekerasan maupun intimidasi.
"Setelah sasaran utama perilaku agresif tidak bisa dijangkau (istri) oleh pelaku maka pelaku akan mencari objek lainnya yang dalam kasus ini objek pengganti itu adalah anak-anaknya sendiri," ungkapnya.
Jangan Anggap Remeh Perilaku KDRT
Reza menuturkan, di masyarakat banyak yang menganggap kasus KDRT itu sudah menjadi kasus yang biasa sehingga seringkali diabaikN
Padahal dalam kondisi tertentu pelaku bisa berbuat nekat pada orang-orang sekitarnya
"Ada kemungkinan kondisi-kondisi khas bahkan abnormalitas mental tertentu yang boleh jadi diikat oleh pelaku secara umum," tutur dia
Jika semakin lama dibiarkan maka semakin buruk.
"Kondisi ini mengkhawatikan karena pelaku bisa saja berlaku agresif terhadap diri sendiri maaf dalam bentuk perilaku atau upaya sendiri ataupun juga perilaku agresif kepada pihak lain pihak lain itu siapa saja," jelas Reza Indragiri.
Sebelumnya diberitakan, jasad empat anak ditemukan dalam kondisi membusuk tergeletak berjajar di atas kasur, Rabu (6/12/2023) lalu.
Korban ditemukan di sebuah kamar kontrakan wilayah Jakarsa, Jakarta Selatan.
Rumah Sakit Polri Kramat Jati mengungkap kondisi jasad empat anak saat dievakuasi.
Dari hasil pemeriksaan sementara tim forensik, keempat jenazah tersebut diperkirakan sudah meninggal lebih dari dua hari.