Kondisi Ibu di Jagakarsa yang 4 Anaknya Tewas Dibunuh Suami, LPSK akan Beri Perlindungan
Terungkap kondisi ibu di Jagakarsa yang 4 anaknya tewas dibunuh suami. Korban masih dirawat usai alami KDRT dan tak mengetahui anak-anaknya meninggal.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Pria di Jagakarsa, Jakarta Selatan berinisial P (41) diduga membunuh 4 anaknya di dalam rumah kontrakan.
Jasad para korban ditemukan tetangga dalam kondisi membusuk di dalam rumah pada Rabu (6/12/2023) sekitar pukul 14.50 WIB.
Sebelum melakukan pembunuhan, P sempat melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap istrinya yang berinisial D, Sabtu (2/12/2023).
D saat ini masih dirawat di RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan karena mengalami luka di bagian kepala.
Baca juga: Saat Ditemukan, Jasad 4 Anak di Jagakarsa dalam Keadaan Mulut dan Hidung Lebam
Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA, Nahar mengatakan D belum mengetahui 4 anaknya tewas dibunuh oleh suaminya.
"Iya sepertinya (ibu korban belum tahu anak-anaknya meninggal)," ucapnya.
Menurutnya sangat beresiko jika memberitahu D terkait kematian anak-anaknya lantaran kondisi D belum stabil.
"Makanya sekarang rumah sakit mengunci semuanya agar tidak ada yang datang, supaya tidak mengganggu, jadi tidak buat (kondisi D) drop," paparnya, Jumat (8/12/2023), dikutip dari TribunJakarta.com.
Sementara itu, Wakil Ketua LPSK, Manager Nasution mengaku akan memberikan perlindungan ke D yang menjadi korban KDRT.
Petugas LPSK mendatangi keluarga D lantaran belum ada pengajuan permohonan perlindungan secara resmi ke LPSK atas kasus KDRT.
"LPSK akan proaktif. LPSK akan menjelaskan hak-hak saksi, korban yang tersedia yang dapat diakses," tandasnya.
Baca juga: Polisi Ungkap Kondisi Terakhir Ayah yang Diduga Tega Bunuh 4 Anak Kandungnya di Jagakarsa
LPSK akan memberikan sejumlah perlindungan jika keluarga D mengajukan permohonan lantaran secara prosedur pemberian perlindungan bersifat sukarela.
"Karena prinsip perlindungn itu kesukarelaan LPSK mempersilakan saksi, korban mengajukan permohonan."
"Selanjutnya LPSK akan memproses sesuai ketentuan yang berlaku," pungkasnya.
Jasad Telah Diautopsi
Jasad empat anak yang ditemukan di sebuah rumah kontrakan di Jagakarsa, Jakarta Selatan, telah diautopsi di Rumah Sakit (RS) Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Korban yang berinisial Va (6), Sa (4), Aa (3) dan Ak (1) diduga dibunuh ayah kandung mereka yang berinisial P pada Minggu (3/12/2023) dan jasadnya ditemukan pada Rabu (6/12/2023).
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengatakan hasil autopsi belum keluar sehingga penyebab kematian korban belum terungkap.
"Kami masih menunggu hasilnya, kami menunggu ya," ungkapnya, Jumat (8/12/2023), dikutip dari TribunJakarta.com.
Baca juga: Belajar dari Kasus di Jagakarsa, Anak Selalu Jadi Korban Terberat dari Konflik Orangtua
Ia menambahkan kasus pembunuhan ini telah dinaikkan statusnya dari penyelidikan ke penyidikan.
"Karena kami menemukan adanya dugaan tindak pidana dari peristiwa yang terjadi," lanjutnya.
Menurutnya, Polres Metro Jakarta Selatan akan mengusut tuntas kasus pembunuhan terhadap empat anak di Jagakarsa.
Sementara itu, Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA, Nahar berharap, kepolisian segera mengungkap motif pembunuhan.
"Makanya itu penting untuk diungkap. Kasus pembunuhan atau ada motif apa. Ini harus diperjelas," katanya.
Nahar menjelaskan pengungkapan motif bertujuan agar kasus serupa tak terulang lagi.
Baca juga: Motif Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa Diminta untuk Diungkap, Kementerian PPPA: Harus Diperjelas
"Karena nanti penanganan selanjutnya akan berbeda. Kami datang ke kepolisian untuk memastikan bahwa penyidik bisa melaksanakan dengan cepat dan benar sehingga kebenaran bisa diungkap."
"Lalu nanti dampaknya tentu menyiapkan skema lain agar kasus ini tidak berulang," bebernya.
Sosok Terduga Pelaku
P diduga melakukan pembunuhan terhadap 4 anaknya dan melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kepada istrinya yang berinisial D.
Ketua RT 04 Kelurahan Jagakarsa, Yacob, mengatakan P merupakan seorang penganggur yang menyewa rumah di lingkungannya.
Baca juga: Penemuan 4 Jasad Anak di Jagakarsa, Posisi Berjajar di Kamar, Korban Sudah Tewas Lebih dari 2 Hari
Sebelumnya P bekerja sebagai sopir, tetapi berhenti sehingga perekonomian keluarga bertumpu pada D yang bekerja sebagai karyawan swasta.
"Tadinya supir, sekarang menganggur. Kalau istrinya kerja, tapi enggak tahu di mana," ungkapnya, Rabu (6/12/2023), dikutip dari TribunJakarta.com.
Diduga motif pembunuhan dan KDRT ialah masalah ekonomi lantaran P sudah menunggak pembayaran rumah kontrakan.
"Karena sudah enam bulan belum dibayar ini kontrakan, baru tiga bulan dia bayar," lanjutnya.
Tetangga korban, Titin Rohmah (49), mengatakan P menganiaya istrinya di dalam rumah pada Sabtu (2/12/2023) yang mengakibatkan D muntah darah.
Tubuh D juga penuh luka dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Baca juga: Usut Penyebab Kematian 4 Anak di Jagakarsa, RS Polri Kramat Jati Lakukan Uji Laboratorium
Kasus penganiayaan terungkap saat adik D yang berinisial I mendatangi rumah kontrakan.
"Jadi waktu KDRT, pertama datang adiknya mau nganter kerja (istri pelaku) ke kantor, dipanggil enggak keluar, pas ditendang pintu, istrinya lagi digebukin Pak Panca (terduga pelaku)," tuturnya.
Dugaan kasus KDRT telah dilaporkan kepada Polsek Jagakarsa.
Fakta Pesan di Lantai Rumah
Kondisi jasad empat anak tersebut telah membusuk di atas kasur dan diduga telah tewas lebih dari dua hari.
P juga ditemukan di dalam rumah dalam kondisi terlentang di kamar mandi.
P dilarikan ke rumah sakit diduga hendak bunuh diri, tetapi gagal.
Baca juga: Fakta 4 Anak Tewas Membusuk di Jagakarsa: Pelaku Diduga Ayah Sendiri, Turut Ditemukan Tewas
Petugas kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dipimpin langsung Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro.
Proses olah TKP juga melibatkan tim gabungan dari Dokpol Polda Metro Jaya, Inafis Polres Metro Jakarta Selatan, dan Polsek Jagakarsa.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengatakan rumah kontrakan korban telah dipasang garis polisi untuk proses olah TKP.
"Olah TKP akan kami laksanakan untuk pengecekan, karena TKP merupakan gudang barang bukti," bebernya, Rabu (6/12/2023), dikutip dari TribunJakarta.com.
Dalam proses olah TKP ditemukan sebuah pesan di lantai rumah bertuliskan "Puas Bunda, Tx For ALL".
Tulisan tersebut berwarna merah dan diduga ditulis menggunakan darah.
Baca juga: Pria di Bogor Rekayasa Kasus Kematian Pacar, Jasad Korban Ditemukan di Ruko Kosong
"Betul, kami temukan ada tulisan berwarna merah di lantai," imbuhnya.
Ia belum dapat menyimpulkan siapa yang menulis pesan hingga arti tulisan tersebut karena akan diuji di laboratorium.
"Harus kami cocokkan juga tulisan siapa, masih didalami ditulis siapa, warna merah apa. Harus pasti, tidak boleh berandai-andai," katanya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Korban KDRT dan 4 Anaknya Dibunuh, Istri di Jagakarsa Ditawari Perlindungan LPSK
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)