Ramai KJMU Dicabut Sepihak, Legislator Nasdem: Tidak Berperikemanusiaan
Wakil Ketua Komisi III DPR RI fraksi Partai Nasdem Ahmad Sahroni menyoroti ramainya Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), yang dicabut sepihak.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI fraksi Partai Nasdem Ahmad Sahroni menyoroti ramainya Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), yang disebut diberhentikan secara sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta.
Cuitan itu sebelumnya viral di media sosial X @unjsecret, Selasa (5/3/2024). Dalam cuitan tersebut, terlihat beberapa netizen mengaku KJMU milik mereka dicabut secara tiba-tiba.
Legislator asal DKI Jakarta itu menilai, langkah pemutusan KJMU di tengah jalan ini merupakan tindakan yang fatal dan tidak berperikemanusiaan.
"Saya kira ini langkah yang fatal, tidak tepat, dan tidak berperikemanusiaan," kata Sahroni dalam keterangannya Rabu (6/3/2024).
"Apa yang Pak Pj Heru lakukan, sama sekali tidak sejalan dengan spirit dan arahan Pak Presiden Joko Widodo yang pro rakyat. Apalagi ini soal pendidikan. Jadi, Pak Pj Heru sama saja telah merusak nama baik Pak Jokowi. Maka sebaiknya Pak Presiden segera pecat Pj Heru. Kebijakannya sudah banyak yang sangat ekstrim dan jelas merugikan masyarakat,” imbuhnya.
Sahroni meminta Pj Gubernur Heru Budi Hartono untuk tidak membuat kebijakan yang merenggut hak-hak masyarakat kecil.
Sebab menurutnya, pencabutan KJMU ini membuat ketimpangan akses pendidikan semakin besar di Jakarta.
“Karena ini sudah sangat kacau. Pertama itu kan memang hak mereka untuk menerima, mereka memang tidak mampu. Kedua, kalau diputus di tengah jalan seperti ini, mereka mau lanjut kuliah pakai apa? Bayarnya gimana? Apa enggak dipikir sampai ke situ? Jangan semau-maunya begitu, zalim bapak (Pj Heru),” ujar Sahroni.
Sebab itu, Sahroni berharap agar Pj Heru segera mengembalikan hak para penerima KJMU tersebut.
Baca juga: Cara Cek KJMU Tahap 2 Gelombang 2, Klik kjp.jakarta.go.id
“Semoga hati nurani Pak Pj Heru terketuk. Kembalikan apa yang memang merupakan hak mereka,” pungkas Sahroni.