Sosok Ibu di Bekasi yang Tidak Menyesal Telah Menghabisi Nyawa Anaknya
SNF tidak pernah menyesali perbuatannya yang tega menghabisi nyawa anak kandungnya sendiri.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang ibu berinisial SNF (26 tahun) di Bekasi, Jawa Barat, tega membunuh anak kandungnya sendiri berinisial AAMS (5 tahun).
Pembunuhan itu terjadi di di salah satu rumah di Perumahan Cluster Burgundy Summarecon Bekasi, rumah korban dan tersangk, Kamis (7/3/2024) dini hari.
Korban ditikam menggunakan pisau dapur, di tempat tidurnya yang berada di kamar lantai dua rumah.
Hasi pemeriksaan polisi
Dari hasil pemeriksaan polisi, ibu muda berinisial SNF itu tidak pernah menyesali perbuatannya yang tega menghabisi nyawa anak kandungnya sendiri.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus mengatakan pihaknya masih terus berupaya menggali keterangan tersangka dengan dibantu ahli psikologi forensik.
"Tersangka kondisinya labil, dalam artian terkadang sadar dalam memberikan keterangan terkadang dia berhalusinasi," kata Firdaus, Minggu (10/3/2024).
Baca juga: Detik-detik Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi, Pergi ke Bandara Hingga Sebut Korban Sudah Pergi Jauh
Jika dalam keadaan sadar, tak ada raut wajah kesedihan yang ditunjukkan SNF bahkan dia tidak menyesali perbuatannya.
"Saat sadar kita tanyakan, dia tidak menyesal, tidak menyesal karena sudah bunuh anaknya, karena itu ada bisikan gaib menurut dia," jelasnya.
Proses pemeriksaan kejiwaan terhadap tersangka masih terus dilakukan, melibatkan tim psikologi forensik.
Meski dalam kejiwaannya diduga mengalami gangguan, Polres Metro Bekasi Kota tetap melakukan tahapan proses hukum sesuai peraturan yang berlaku.
"Berdasarkan kasus-kasus yang pernah terjadi seperti ini juga, itu nanti yang menentukan hakim di persidangan kasus ini," jelas dia.
Pengakuan suami
Suami berinisial MAS sempat menelpon istrinya SNF untuk menanyakan kabar anak-anaknya.
Pasalnya sebelumnya, SNF bersikap aneh dengan tiba-tiba saja pergi ke bandara membawa dua anaknya yang masih kecil yakni berusia 5 tahun dan 2 tahun.
Motif sementara pembunuhan ini karena SNF mengaku mendapatkan bisikan ghaib.
Sehari sebelum pembunuhan, tingkah SNF sudah terlihat aneh.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus menuturkan, dari keterangan MAS, tersangka berangkat ke Bandara Soekarno-Hatta pada Rabu (6/3/2024).
"Jadi tersangka pergi ke bandara sama anaknya katanya dia mau pergi ke suatu tempat karena ada panggilan itu tadi bisikan gaib, halusinasi," ujar Firdaus di Mapolres Metro Bekasi Kota, Jumat (8/3/2024).
Mereka berangkat dari kediamannya menggunakan taksi, sesampainya di bandara SNF rupanya berhalusinasi dengan tujuan tak jelas.
Karena terlihat linglung, petugas bandara menolong SNF dengan berhasil menghubungi sang suami MMS yang masih berada di Medan.
"Pada saat itu pihak keamanan Bandara menelepon suaminya memberitahukan bahwa istrinya ini sedang ada di bandara dengan bawa dua anaknya," ucapnya.
Kaget dapat kabar seperti itu, sang suami meminta petugas bandara mengantar istri dan kedua anaknya ke Hotel Harris Kota Bekasi.
Harapannya, istri dan kedua anaknya dapat menunggu menginap di hotel sampai ia pulang dari Medan.
"Setelah sampai di Bekasi nginep di Hotel Harris sampai check-in di hotel Harris jam 11.00 malam," jelasnya.
Halusinasi kambuh
Halusinasi pelaku kambuh lagi, sekira pukul 03.00 WIB dia meminta petugas hotel memesan taksi dengan tujuan kediamannya Cluster Burgundy.
Pada saat disiapkan taksi, tiba-tiba SNF dan kedua anaknya sudah tidak berada di hotel diperkirakan pulang menuju kediamannya berjalan kaki.
Jarak Hotel Harris Bekasi dengan Cluster Burgundy Summarecon tidak begitu jauh, kurang lebih satu kilo meter.
Sesampainya di rumah, tindakan pembunuhan diperkirakan terjadi sekira pukul 04.00 WIB ketika AAMS sang putra sulung sedang terlelap.
"Nah setelah sampai di rumah si suami tetap langsung menghubungi tapi tidak bisa, tidak ada komunikasi sampai pukul jam 10.00 pagi hari kamisnya," ucap Firdaus.
Ternyata telepon MAS sempat diangkat oleh istrinya.
MAS yang menanyakan anak-anaknya malah dijawab istrinya yang diduga halusinasi.
"Suami tanya kemana anak, tersangka berhalusinasi lagi mengatakann sudah pergi jauh," sambungnya.
Karena ucapan istrinya itu, MAS meminta bantuan kerabatnya, NA, untuk mengecek kondisi istri dan kedua anaknya di rumah.
Saat NA tiba di rumah MAS di Perumahan Burgundy, AAMS sudah tewas dalam kondisi bersimbah darah di atas kasur.
Berdasarkan hasil pemeriksaan psikolog, SNF yang telah ditetapkan tersangka mengalami gangguan kejiwaan skizofrenia.
Gangguan kejiwaan itu yang membuat SNF kerap kali berhalusinasi sampai tega membunuh darah dagingnya sendiri.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Pengakuan Suami yang Istrinya Bunuh Anak Kandung di Bekasi, Pelaku Bilang Korban 'Pergi Jauh'
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Sadar Bunuh Anak, Mama Muda di Bekasi Tak Tunjukkan Raut Wajah Sedih dan Menyesal