Polisi Amankan 10 Remaja yang Terlibat Perang Sarung di Wilayah Pesanggrahan Jakarta Selatan
Perang sarung itu kata Tedjo melibatkan dua kelompok remaja dan terjadi pada Rabu 20 Maret 2024 sekitar pukul 23.00 WIB.
Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi menangkap sebanyak 10 remaja usai kedapatan melakukan perang sarung di wilayah Jalan Muchtar Raya, Petukangan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Kapolsek Pesanggrahan, Kompol Tedjo Asmoro mengatakan bahwa pihaknya berhasil menangkap 10 remaja itu pada Jumat (22/3/2024) dini hari.
Baca juga: Perang Sarung di Lampung Renggut Nyawa Remaja, Sempat Pulang setelah Tarawih
"Kami berhasil menangkap 10 remaja yang terbukti terlibat perang sarung," kata Tedjo saat dikonfirmasi, Jumat.
Lebih lanjut dijelaskan Tedjo, penangkapan terhadap 10 remaja itu merupakan tindaklanjut pihaknya terkait aksi perang sarung yang sebelumnya viral di sosial media instagram.
Perang sarung itu kata Tedjo melibatkan dua kelompok remaja dan terjadi pada Rabu 20 Maret 2024 sekitar pukul 23.00 WIB.
Baca juga: Polres Lampung Selatan Ambil Alih Insiden Perang Sarung yang Menewaskan Remaja 14 Tahun
"Mulanya ada warga yang tidak sengaja memvideokan dia lalu memviralkan kejadian ini karena menimbulkan gangguan kamtibmas. Atas dasar itu kami amankan beberapa remaja," jelasnya.
Meski begitu Tedjo tak menampik bahwa pada saat melakukan penangkapan banyak orang tua dari pelaku sempat mempertanyakan.
Akan tetapi setelah diberikan penjelasan dan pemahanan alhasil para orang tua itu mengerti kenapa anak-anaknya ditangkap.
"Mereka hanya mempertanyakan kenapa anaknya ditangkap. Jadi kami beri penjelasan ke mereka bahwa video anak-anaknya yang tawuran viral, mereka perlahan memahami," ucapnya.
Terkait hal ini sejatinya terdapat 13 remaja yang terlibat tawuran yang dimana semuanya rata-rata masih berusia sekolah.
Akan tetapi tiga diantaranya kini kata Tedjo masih dalam proses pencarian pihaknya.
"Total ada 13 remaja yang terlibat semua pelajar SMP dan SMA tapi yang 3 orang masih kita buru," pungkasnya.