Akses Jalan Raya Puspiptek Tangsel akan Ditutup BRIN, Warga Singgung Perilaku Penjajah
Massa yang mengikuti aksi membentangkan spanduk bertuliskan "Kami dengan tegas menolak penutupan jalan provinsi dan jalan kabupaten.
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Wartakotalive Ikhwana Mutuah Mico
TRIBUNNEWS.COM, TANGSEL - Penutupan jalan Raya Puspiptek arah Gunung Sindur Bogor oleh Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) di Jalan Raya Puspiptek, Tangerang Selatan memicu protes warga.
Warga melakukan aksi dengan membentangkan spanduk bertuliskan keresahannya.
"Kami dengan tegas menolak penutupan jalan provinsi dan jalan kabupaten oleh BRIN".
Banyak poin keresahan warga yang tertulis dalam spanduk yang diangkat oleh para warga saat mengikuti aksi.
"Pikiran lo kaya kompeni, yang seneng nyusahin rakyat," tertulis di spanduk yang dibawa warga.
Annabelle, warga yang sudah menetap sekiranya 29 tahun di kompleks perumahan Puspitek, menolak keras rencana penutupan jalan tersebut.
Baca juga: PPAKI dan BRIN Bekerjasama Tingkatkan Ketahanan Bahan Baku Kosmetika Melalui Inovasi dan Riset
Kata wanita yang akrab disapa Anna itu, jalan yang akan ditutup merupakan akses vital warga untuk pergi menuju Bogor, Jawa Barat.
Oleh karena itu, penutupan jalan sangat berimbas untuk warga yang sudah tinggal puluhan tahun di wilayah ini.
"Penutupan jalan juga bakal berimbas ke masyarakat, jalan muncul yang sudah ada puluhan tahun lalu," kata Anna.
Jika jalanan nantinya ditutup, Anna memastikan jika masyarakat sekitar akan kesulitan.
"Intinya penutupan jalan justru akan menyulitkan akses masyarakat sekitar," ucap Anna.
Sementara Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie meminta agar pihak BRIN dan masyarakat bisa bermusyawarah.
"Saya sudah sampaikan, sebaiknya itu dilakukan musyawarah saja, Brin dengan masyarakat," kata Benyamin Davnie di Gedung Pemerintahan Kota Tangerang Selatan, Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa (16/4/2024).
Bukan tanpa alasan, menurut Benyamin musyawarah perlu dilakukan agar bisa mendapatkan jalan tengah terbaik untuk menyelesaikan permasalah ini.
Kata Benyamin, proses musyawarah bisa menjadi wadah untuk BRIN dan pemerintah pusat untuk mendengarkan keinginan warga setempat.
"Sosialisasikan, (pertimbangkan) plus minus, BRIN, pemerintah pusat, juga bisa mendengar apa kebutuhan masyarakat," pungkasnya. (m30)