Peran Pedagang Soto dalam Kasus Pembunuhan Bos Warung Madura: Hasut Pelaku, Bersihkan Darah
Peran pedagang soto dalam kasus pembunuhan bos Warung Madura di Tangerang Selatan, hasut pelaku, beli karung hingga bersihkan darah di TKP.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Pravitri Retno W
"Jadi kalau rangkaian kejadiannya itu dia (korban) pas sore itu lagi makan, dihantam dari belakang sama si pelaku pakai parang. Habis dihantam empat kali, dia meninggal," tukas Titus.
Setelah itu, FA menutup jasad korban menggunakan kasur.
FA lantas mendatangi NA di toko roti yang lokasinya berada di seberang Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Di sana, FA melapor ke NA telah membunuh korban.
Pelaku pun merespons dengan mengacungkan jempol kanan sambil tersenyum.
"Kemudian NA merespons dengan mengacungkan jari jempol kanan sambil senyum kepada FA," ujar Titus.
Selain menghasut, peran NA selanjutnya adalah membeli karung yang digunakan untuk menyimpan jasad korban.
Kemudian, NA juga berperan membersihkan ceceran darah AH setelah aksi pembunuhan yang dilakukan FA.
"Pada saat kejadian dia ngawasin sekitar. Habis itu, setelah kejadian, dia ikut serta ngebersihin bekas-bekas darah dan bantu beli karung. Terus bantu ngangkat jenazah ke karung untuk dibuang," bebernya.
Selanjutnya, jasad korban dibuang di Perumahan Makadam, Pamulang.
NA Sakit Hati Sering Dimarahi
Baca juga: Pembunuh Pria Terbungkus Sarung Sudah Rencanakan Aksinya, Ambil Golok dari Tukang Kelapa
Selain karena hasutan, FA nekat menghabisi nyawa pamannya karena sakit hati dimarahi dan dianggap tak becus bekerja.
Diketahui, pelaku baru empat bulan bekerja di Warung Madura milik pamannya.
Dalam kurun waktu tersebut, FA mengaku kerap dimarahi oleh korban.
"Jadi dia (pelaku) itu sering dimarahi, itu kan tokonya 24 jam, dia kayak merasa udah kerja bagus."