Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Peran Pedagang Soto dalam Kasus Pembunuhan Bos Warung Madura: Hasut Pelaku, Bersihkan Darah

Peran pedagang soto dalam kasus pembunuhan bos Warung Madura di Tangerang Selatan, hasut pelaku, beli karung hingga bersihkan darah di TKP.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Peran Pedagang Soto dalam Kasus Pembunuhan Bos Warung Madura: Hasut Pelaku, Bersihkan Darah
Tribunnews.com/ Abdi Ryanda Shakti
Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers soal kasus pembunuhan pria terbungkus sarung dan karung di wilayah Tangsel, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (14/5/2024). -- Berikut peran pedagang soto dalam kasus pembunuhan bos Warung Madura di Tangsel 

TRIBUNNEWS.COM - NA (28), seorang pedagang soto turut diamankan terkait kasus pembunuhan bos Warung Madura, AH (32) oleh keponakannya, FA (23).

Dalam kasus tersebut, NA mempunyai sejumlah peran, di antaranya adalah menghasut FA untuk membunuh AH.

Pembunuhan itu terjadi di warung milik korban di Kampung Dukuh, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (10/5/2024).

Hasutan NA itu bermula saat FA curhat tak betah bekerja dengan pamannya karena kerap dimarahi.

NA pun menyarankan agar FA mencari pekerjaan lain. Ia juga menghasut FA untuk membunuh korban.

Bahkan, NA juga memberi informasi soal senjata tajam yang bisa digunakan FA untuk menghabisi nyawa korban.

Demikian disampaikan Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Titus Yudho Ully, Senin (13/5/2024), dilansir TribunJakarta.com.

Berita Rekomendasi

"Pada saat curhat tersebut, NA menyampaikan secara lisan kepada FA, 'jika kamu merasa tidak senang dengan perlakuan sepupu kamu, kamu cari kerjaan di tempat lain saja dan terhadap kakak sepupu kamu bacok saja dan itu ada golok di warung penjual kelapa'," kata Titus menirukan ucapan NA kepada FA.

Adapun motif NA menghasut FA karena sakit hati tidak diperbolehkan berutang rokok di warung milik korban.

Dari hasutan itu, timbul rencana jahat pelaku untuk menghabisi nyawa korban pada Jumat.

FA mengambil sebilah golok milik pedagang kelapa yang berlokasi di sebelah warung Madura milik korban.

Baca juga: Tukang Soto Kompor Pembunuhan Bos Warung Kelontong di Tangsel Tersenyum Usai Pelaku Habisi Paman

Oleh pelaku, golok itu disembunyikan di dalam warung korban.

"(Golok) diambil siangnya, terus disembunyikan, jadi sudah disiapkan itu di warungnya. Betul (sudah ada rencana bunuh korban)," terangnya.

Sementara, eksekusi pembunuhan dilakukan pelaku pada Jumat sore ketika korban sedang makan.

"Jadi kalau rangkaian kejadiannya itu dia (korban) pas sore itu lagi makan, dihantam dari belakang sama si pelaku pakai parang. Habis dihantam empat kali, dia meninggal," tukas Titus.

Setelah itu, FA menutup jasad korban menggunakan kasur.

FA lantas mendatangi NA di toko roti yang lokasinya berada di seberang Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Di sana, FA melapor ke NA telah membunuh korban.

Pelaku pun merespons dengan mengacungkan jempol kanan sambil tersenyum.

"Kemudian NA merespons dengan mengacungkan jari jempol kanan sambil senyum kepada FA," ujar Titus.

Selain menghasut, peran NA selanjutnya adalah membeli karung yang digunakan untuk menyimpan jasad korban.

Kemudian, NA juga berperan membersihkan ceceran darah AH setelah aksi pembunuhan yang dilakukan FA.

"Pada saat kejadian dia ngawasin sekitar. Habis itu, setelah kejadian, dia ikut serta ngebersihin bekas-bekas darah dan bantu beli karung. Terus bantu ngangkat jenazah ke karung untuk dibuang," bebernya.

Selanjutnya, jasad korban dibuang di Perumahan Makadam, Pamulang.

NA Sakit Hati Sering Dimarahi

Baca juga: Pembunuh Pria Terbungkus Sarung Sudah Rencanakan Aksinya, Ambil Golok dari Tukang Kelapa

Selain karena hasutan, FA nekat menghabisi nyawa pamannya karena sakit hati dimarahi dan dianggap tak becus bekerja.

Diketahui, pelaku baru empat bulan bekerja di Warung Madura milik pamannya.

Dalam kurun waktu tersebut, FA mengaku kerap dimarahi oleh korban.

"Jadi dia (pelaku) itu sering dimarahi, itu kan tokonya 24 jam, dia kayak merasa udah kerja bagus."

"Kayak tidur subuh-subuh terus dibangunin, 'lu kalau kerja lu tidur aja, jangan di sini'. Begitu beberapa kali," kata Titus Yudho Ully.

Terakhir kali pelaku memarahi korban pada Kamis (9/5/2024) sekitar waktu subuh.

Korban mencaci pelaku dan meminta kembali ke kampung halaman.

"Kurang lebih intinya, 'kalau kamu di sini cuma tidur-tidur, ngapain di sini, pergi saja. Pulang lagi ke kampungmu lah'," ungkap Titus menirukan ucapan korban kala itu.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Puasnya Tukang Soto Usai Bos Warung Madura Dibunuh Keponakan, Acungkan Jempol Sambil Senyum

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas