Terkuak Ini Pemicu Penganiayaan Pacar dalam Lift Hotel Cengkareng, Tersangka Ditahan
Sempat ada upaya mediasi yang dilakukan korban penganiayaan dalam kurun waktu hampir satu bulan namun tidak ada permintaan maaf dari pelaku
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Warta Kota Nuri Yatul Hikmah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Muhammad Bintang (20), pelaku penganiayaan terhadap kekasihnya bernama Alya (20), di sebuah lift hotel Cengkareng, Jakarta Barat diamankan.
Peristiwa penganiayaan tersebut terjadi di Hotel Royal Palem, Cengkareng, Jakarta Barat, pada 11 Juli 2024 lalu, sekira pukul 08.30 WIB.
Wakapolres Metro Jakarta Barat, AKBP Teuku Arsya Khadafi mengatakan, sempat ada upaya mediasi yang dilakukan korban penganiayaan dalam kurun waktu hampir satu bulan.
Namun pelaku penganiayaan tidak menunjukkan itikad baiknya baik berupa permohonan maaf, maupun perubahan sikap sehingga korban memutuskan untuk melaporkan tindak kekerasan fisik itu kepada pihak kepolisian.
"Di awal dari korban ada keinginan untuk melakukan mediasi dengan terduga pelaku, ini yang kemudian menyebabkan dari pihak kepolisian kami memberikan peluang terkait adanya mediasi kedua belah pihak," kata Arsya dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Barat, Rabu (21/8/2024).
Baca juga: Bocah 4 Tahun di Gowa Jadi Korban Penganiayaan, Pelakukan Sahabat Ibunya Sendiri
Ternyata, kata dia selang beberapa lama tidak ada niat baik dari pihak pelaku dan tidak ada upaya untuk dari pelaku untuk memperbaiki terkait dengan perilakunya, sehingga kemudian korban meminta agar peristiwa ini segera ditindaklanjuti," imbuhnya.
Kemudian, polisi pun melakukan serangkaian penyelidikan hingga berhasil mengamankan pelaku di rumah orangtuanya di Ciledug, Tangerang, Selasa (20/8/2024).
Kapolsek Cengkareng Kompol Hasoloan Situmorang menyampaikan bahwa motif pelaku melakukan penganiayaan terhadap kekasihnya karena kesal.
Pemicu kesalnya pelaku itu terjadi pada saat momen wisuda adiknya.
"Korban spontan melakukan foto-foto yang membuat tersangka merasa tersinggung, sehingga terjadi perdebatan kemudian korban berusaha menenangkan tersangka, hingga akhirnya keluar kata-kata kasar dari tersangka ke korban," kata Hasoloan dalam konferensi pers, Rabu.
Diungkap Hasoloan, penyebab lain adalah kekecewaan pelaku karena tidak diajak selfie bareng untuk konten di sosial media korban.
"Pelaku kesal kepada korban, karena pada saat di lokasi kejadian ada korban selfie sendiri, enggak diajak pacarnya," kata Hasoloan.
"Mengingat korban punya media sosial dan di sini tersangka merasa fotonya tidak pernah di-posting (unggah). Kemudian motif yang lain, cemburu," imbuh dia.