Menikmati Keindahan Patung Perunggu Nan Berkilau Karya Seniman Tiongkok
Galeri seni rupa Linda Gallery menghadirkan karya seniman kenamaan Cai Zhisong, Ren Zhe, dan Jia Wei. Mereka jajaran "Top 10 Scluptors in China".
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Patung-patung besar tampak memenuhi ruang pameran di di Townhall, Indonesia Design District (IDD), PIK 2.
Galeri seni rupa Linda Gallery menghadirkan karya seniman kenamaan Cai Zhisong, Ren Zhe, dan Jia Wei.
Ketiga seniman merupakan jajaran "Top 10 Scluptors in China".
Memasuki ruang pameran, mata pengunjung dimanja dengan jejeran patung berbahan fiberglass, resin, perunggu, stainless steel, hingga potongan balok LEGO.
Ketiga seniman memiliki karakter dan inspirasi masing-masing ketika membuat karya patung yang rata-rata berukuran besar, antara 1-2,5 meter itu.
Cai Zhisong misalnya. Pematung Tiongkok ikonik dan terkenal di zaman ini merupakan Akademi Seni Rupa Pusat bidang Patung yang senang dengan alam.
Hampir 10 tahun, ia mengajar di Central Academy of Fine Arts di jurusan Patung.
Sudah banyak penghargaan yang diterimanya seperti pada 2016, dimana saat itu ia mendapat penghargaan China Robb Report Artis Tahunan "Terbaik dari yang Terbaik".
Ia juga telah mengadakan lebih dari selusin pameran tunggal di seluruh dunia dan berpartisipasi dalam pameran kelompok.
"Pengerjaan patung buatan Cai terkenal memakai bahan baku berkualitas, tingkat kesulitan tinggi dalam proses pengerjaannya. Terlihat dari detail ikan arwana, rusa, dan burung merak yang seluruhnya terbuat dari titanium, perunggu, dan stainless steel. Lihat saja guratan-guratan dan detailnya,” kata Owner Linda Gallery, Linda Ma, disela-sela pameran yang terbuka untuk umum hingga 1 September mendatang itu.
Gelaran seni pameran bertajuk ”A Symphony of Art” yang buka setiap hari dari pukul 10.00-22.00.
Linda menjelaskan, karya-karya para pematung sudah dikoleksi oleh kolektor perorangan, galeri seni, maupun museum.
Karya ketiga seniman iu juga menembus rekor penjualan tinggi di balai lelang seni dunia, Christie's dan Sotheby's.
"Karya seni mereka ini sulit didapat karena langka dan dibuat sangat terbatas. Penikmat seni dan kolektor wajib datang ke sini untuk melihat langsung keindahan karya patung mereka,” imbuhnya.
Karya Ren Zhe memiliki pesona yang berbeda.
Dalam seni pahat kontemporer di Tiongkok, Ren Zhe terkenal karena patung prajurit baja tahan karatnya yang menyampaikan rasa keheningan dan kekuatan yang berbobot.
Lahir di Beijing pada 1983, Ren bersekolah di Akademi Seni Patung Universitas Tsinghua.
Sejak usia dini, ia telah memiliki ketertarikannya pada tokoh-tokoh heroik yang diceritakan dalam kisah-kisah epik mitologi dan zaman kuno maupun karya klasik.
”Karya-karyanya banyak dikoleksi oleh institusi di seluruh dunia dan telah memenangkan penghargaan bergengsi internasional. Ren telah mengadakan pameran tunggal di Tiongkok, New York, Singapura, Korea, Hong Kong, dan Taiwan – terutama di Kuil Taimiao di Museum Istana Beijing pada tahun 2019 dan Hong Kong Exchange Square pada tahun 2017. Sebagai pematung ia mampu konsisten dengan karakter patungnya selama hampir 20 tahun ini, memiliki karya Ren Zhe adalah sebuah investasi,” rinci Linda.
Di pameran seni yang didominasi patung perunggu yang berkilau, tampak partisi berwarna merah yang kontras muncul di tengah ruang pamer.
Deretan kuda nil lucu berderet dari yang paling besar ke sosok paling kecil bertajuk ”Ruhua Baby-Matrix Hippo” mencuri perhatian pengunjung pameran, utamanya pengunjung anak muda.
”Ini adalah karya pematung Jia Wei. Tidak hanya pematung, ia juga punya bertalenta melukis. Karakter utama dalam karya-karyanya adalah sosok gadis kecil bernama Ruhua. Karya seni dalam seri Ruhua mengintip ke dalam perspektif Jia Wei dan merupakan perwujudan visual dari kritiknya terhadap dunia di sekitarnya,” beber Linda.
Karakter animasi mencerminkan esensi kekanak-kanakan sang seniman dan mencerminkan anak batin yang ia bawa dalam dirinya dari masa muda hingga dewasa.
Jia Wei pernah mengalami masa-masa sulit dalam hidupnya, namun melukis dan memahat membuka jalannya untuk healing dari badai hidupnya.
Karena karya seninya yang luar biasa, dalam 10 tahun terakhir, Jia Wei sudah mengantongi 568 awards.
Pengunjung juga bisa melihat karya lukis dari seniman Raduan Man (Malaysia) dan Allen Teng (Singapura).