Seorang Mahasiswi Fakultas Kedokteran UI Asal Batam Menghilang, Orang Tua Berharap Anaknya Ditemukan
Seorang mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) bernama Tita Larasati Tjoa menghilang sejak Rabu, 25 September 2024.
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) bernama Tita Larasati Tjoa menghilang sejak Rabu, 25 September 2024.
Informasi yang dihimpun, perempuan yang akrab disapa Tita itu terakhir kali terlihat pada Rabu pukul 21.00 WIB.
Mahasiswi FKUI angkatan 2024 itu terlihat sendirian berada di Pos Sekuriti Pantai Indah Kapuk (PIK).
Kemudian pada Kamis (26/9/2024), Tita tidak masuk kuliah.
Rekan satu kost sekaligus seangkatan Tita di FKUI tersadar, mahasiswi berusia 19 tahun itu tidak ada di kamar.
Sore hari, rekan Tita pun melapor ke FKUI. Sedangkan deteksi nomor ponsel pada Sabtu (28/9/2024) ada di wilayah Bintaro.
Nama : Tita Larasati Tjoa
Panggilan : Tita
Mahasiswa: FKUI angkatan 2024 Regular
Umur :19 Tahun
Terakhir kali mendapatkan info dari penjaga kost bahwa Tita memakai jaket warna hijau dan tas ransel pink.
Kini orang tua Tita sudah berada di Jakarta serta berharap menemukan putrinya yang menghilang.
Ayah Tita Larasati Tjoa, Andi Kurniawan yang dikonfirmasi mengungkap kabar terbaru dari anaknya.
Menurutnya, mulai ada gambaran mengenai keberadaan anak perempuannya itu.
Dikutip dari TribunBatam.id, Andi membantah sejumlah spekulasi terkait apa yang terjadi dengan anaknya.
"Mulai ada gambaran. Yang jelas gak ada tekanan dari keluarga, bukan diculik, sama sekali bukan," kata saat dikonfirmasi melalui sambungan WhatsApp, Minggu (29/9/2024).
Penegasan itu ia sampaikan setelah ia diberitahu soal kabar anaknya hilang.
Andi sangat menyayangkan narasi yang berkembang itu.
Ponselnya terus saja berdering.
Tak hanya awak media, melainkan pengacara yang menawarkan bantuan untuk anaknya.
Fokusnya kini hanya satu.
Bagaimana anaknya segera ditemukan.
Andi bahkan baru mengetahui putrinya hilang setelah mendapat informasi dari kampus tempat anaknya menempuh perguruan tinggi.
Selain Polda Metro Jaya, Polda tempat ia tinggal di Pulau Jawa turut membantu proses pencarian.
Termasuk otoritas perguruan tinggi negeri itu.
Andi Kurniawan membenarkan jika sang anak memiliki KTP Batam.
Termasuk sang istri yang memiliki KTP Batam.
"Anak memang KTP Batam, sekolahnya di sana," bebernya.
Ia berharap, sang anak segera ditemukan.
"Harapannya sekarang itu. Polisi dan otoritas kampusnya bantu kami cari bareng-bareng," katanya. (*)