Ibu yang Selamat usai Ditusuk Anaknya di Jaksel Sudah Dioperasi: Sadar, Belum Bisa Beri Keterangan
Ibu yang selamat usai ditusuk anaknya di Lebak Bulus, Jaksel sudah menjalani operasi di RS Fatmawati. Kini, dia sudah sadar tapi belum bisa diganggu.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi, membeberkan kondisi dari AP (40) yang menjadi korban selamat setelah ditusuk anaknya, MAS (14), di rumahnya di kompleks Perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan pada Sabtu (30/11/2024) dini hari.
Sebagai informasi, selain AP, ada korban lainnya, yaitu suaminya, APW (40) dan nenek pelaku, RM (69).
Namun, kedua korban tersebut berujung tewas di lokasi kejadian.
Nurma mengatakan AP sudah menjalani operasi dan dirawat di ICU RS Fatmawati, Jakarta Selatan.
"Jadi, kemarin setelah masuk di rumah sakit, penyidik juga berkoordinasi dengan Rumah Sakit Fatmawati, setelah dilakukan tindakan operasi, lalu masuk ke ICU," katanya dalam program Metro Siang di YouTube metrotvnews, dikutip pada Minggu (1/12/2024).
Dia juga mengatakan AP sudah dalam kondisi sadar. Namun, Nurma menegaskan, untuk saat ini, korban belum bisa dimintai keterangan.
Hal itu, katanya, berdasarkan rekomendasi dari dokter di RS Fatmawati.
"Kemarin sudah berkoordinasi dengan ahlinya, untuk sementara ini, untuk ibu, belum boleh dimintai keterangan karena memang sudah sadar tapi belum boleh (dimintai keterangan)," jelasnya.
Nurma pun berharap agar AP bisa segera pulih dan dapat dimintai keterangannya untuk mengungkap kasus ini.
Baca juga: Kondisi Ibu di Jaksel usai Ditikam Anaknya, Pelaku Bunuh Ayah dan Nenek karena Dengar Bisikan
Lebih lanjut, dia mengatakan saat ini penyidik masih berfokus dengan memintai keterangan dari MAS.
Nurma menegaskan pihaknya bakal menyelidiki kasus ini dengan tetap berpegang terhadap hak-hak dari MAS yang merupakan anak di bawah umur.
Selain itu, penyidik dalam memintai keterangan kepada MAS juga akan berhati-hati.
"Kemarin kita melakukan semuanya dengan hati-hati. Meminta keterangan pun dari pagi setelah menerima serahan (laporan) dari Polsek Cilandak, kita juga meminta keterangan dengan berhati-hati," jelasnya.
Nurma menjelaskan, saat diperiksa, MAS lebih banyak diam dan menangis.
Dia menuturkan sikap MAS yang lebih banyak diam membuat polisi belum dapat mengungkap motif pelaku tega menghabisi ayah dan neneknya serta menusuk ibunya hingga luka parah.
"Untuk motif masih digali. Jadi, untuk anak yang berurusan dengan hukum ini tadi diam."
"Saya tadi juga ikut dan menanyakan apa motivasinya sehingga melakukan hal yang tragis kepada keluarga dekat bahkan keluarga inti," jelasnya.
Nurma mengatakan MAS juga masih kerap menangis ketika diperiksa oleh penyidik.
"Ini baru saja saya turut berbicara dengan dia, dia cuma menangis," katanya.
Saat ini, Nurma menuturkan pihaknya turut melibatkan Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) untuk melakukan pendampingan terhadap MAS.
Anggota Apsifor tersebut, katanya, juga sempat menanyakan terkait penyebab MAS tega membunuh ayah dan anaknya.
Namun, MAS kembali hanya bisa menangis ketika ditanya terkait kasus tersebut.
Nurma mengatakan sikap diam dan menangis dari MAS karena syok akibat tindakan kejinya tersebut.
"Namun demikian, anak ini masih terguncang, dari menangis, diam, bengong. Dari situ, kita melihat anak ini terguncang dari kejadian yang dialaminya sekarang," jelasnya.
Lebih lanjut, Nurma mengatakan MAS juga telah melakukan tes urine dan hasilnya negatif dan dinyatakan tidak mengonsumsi narkoba.
Korban Dihabisi Saat Tidur
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Gogo Galesung, menuturkan APW dan RM dihabisi MAS saat dalam kondisi tertidur.
Gogo menuturkan, hal ini diketahui saat penyidik melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Diduga korban ditusuk dalam keadaan tidur ya, dalam keadaan tidur," kata Gogo, Sabtu sore, dikutip dari Tribun Jakarta.
Sementara, sebelum melakukan pembunuhan, MAS diduga mengambil pisau terlebih dahulu di dapur.
Namun, Gogo mengungkapkan hal ini masih sebatas informasi awal dan perlu dilakukan pendalaman.
"Jadi, ini masih kita dalami ya, tapi informasi awal ya, kami dapatkan keterangan dari pelaku, ya ayahnya sedang tidur bersama ibunya, dia turun mengambil pisau."
"Dari dapur dia naik lagi ke atas dan melakukan penusukan tersebut," katanya.
Gogo menjelaskan MAS terlebih dahulu melakukan penusukan terhadap APW dan berlanjut melakukannya lagi terhadap sang ibu, AP.
Adapun setelah APW ditusuk, sang istri sempat terbangun terlebih dahulu sebelum MAS melakukan tindakan serupa.
"Ya, jadi ini interogasi awal ya, olah TKP awal ya, dan dikuatkan dengan keterangan dari pelaku. Dia nusuk ayahnya, ibunya bangun, ibunya juga ditusuk juga, tapi mungkin tidak masuk di tempat yang mematikan, setelah itu ibunya teriak," ungkap Gogo.
Pada saat itu, AP sempat berteriak, dan suaminya juga lari ke lantai dasar untuk menyelamatkan diri.
Setelah itu, nenek pelaku, RM terbangun dari tidurnya mendengar teriakan AP dan keluar dari kamar.
Nahas, RM turut menjadi korban keberingasan MAS dan berujung turut ditusuk.
"Ayahnya lari sampai dengan bawah ya, setelah itu neneknya keluar. Diduga neneknya juga ditusuk saat keluar," ujarnya.
Terpisah, Kapolsek Cilandak, Febriman Sarlasae, mengungkapkan APW dan RM tewas di lantai dasar rumahnya.
Sementara, AP selamat dan menderita luka parah. Kini, dia masih dirawat di RS Fatmawati.
"Untuk data-data sedang kita susun oleh anggota. Untuk pelaku atau tersangka sudah diamankan di Polsek Cilandak," ujar Febriman.
Pelaku Ngaku Dapat Bisikan
AKBP Gogo Galesung mengungkapkan MAS mengaku mendapat bisikan sehingga tega membunuh ayah dan neneknya.
MAS, kata Gogo, sampai tidak bisa tidur akibat bisikan tersebut.
"Ya, interogasi awalnya dia merasa dia tidak bisa tidur, terus ada hal-hal yang membisiki dia lah, meresahkan dia seperti itu," katanya.
Gogo menuturkan pengakuan MAS itu menjadi alasan pihaknya akan melakukan tes kejiwaan terhadap pelaku dengan menggandeng Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor).
Adapun hal tersebut turut untuk mengungkap motif pelaku tega membunuh ayah dan neneknya.
"Ya, saat ini kami sedang menggandeng Apsifor ya, untuk melakukan pendalaman motif ya, karena bagaimanapun anak harus didampingi ya, diambil keterangan seperti itu," ujar Gogo.
Sebagian artikel telah tayang di Tribun Jakarta dengan judul "Satu Keluarga Dibantai Anak Sendiri di Lebak Bulus Jaksel, Korban Dihabisi Saat Tidur"
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jakarta/Annas Furqon Hakim)
Artikel lain tekrait Bocah Bunuh Ayah dan Nenek di Jakarta
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.