Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Fakta Baru Kasus Nenek Pemilik Kelontong di Bekasi Tewas Terikat, Sudah 2 Kali Kemalingan

Terungkap fakta baru soal kasus nenek pemilik kelontong di Bekasi, Jawa Barat, bernama Bimih (72) yang ditemukan tewas terikat pada Senin (10/2/2025).

Penulis: Nina Yuniar
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Fakta Baru Kasus Nenek Pemilik Kelontong di Bekasi Tewas Terikat, Sudah 2 Kali Kemalingan
TribunBekasi.com
NENEK TEWAS TERIKAT - Lokasi seorang nenek bernama Bimih (72) ditemukan tewas terikat di kediamannya di Jalan Pulo Rengas RT 07 RW 03, Desa Sindang Jaya, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Senin (10/2/2025) dipasang garis polisi. Ternyata, korban sudah 2 kali diduga menjadi korban perampokan. 

TRIBUNNEWS.COM - Terdapat fakta baru di balik kasus kematian Bimih (72), nenek pemilik toko kelontong di Jalan Pulo Rengas, Desa Sindang Jaya, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Sebagaimana diketahui, Bimih ditemukan tewas dalam kondisi tubuhnya terikat kain di kediamannya yang juga dijadikan toko kelontong pada Senin (10/2/2025) dini hari. Bimih diduga menjadi korban perampokan.

Setelah didalami lebih lanjut, nenek yang diketahui tinggal seorang diri itu rupanya pernah kemalingan juga pada tahun lalu.

Sunari (40), warga sekitar, mengungkapkan bahwa pada tahun 2024, rumah nenek Bimih pernah kemalingan.

“Yang saya tahu sudah dua kali ini, pertama bulan puasa 2024 lalu, duit nenek Bimih hilang, infonya sih Rp 30 juta,” kata Sunari, Selasa (11/2/2025) dilansir dari TribunBekasi.com.

Baca juga: Nenek Pemilik Toko Kelontong di Bekasi Tewas Terikat, Diduga Dirampok, Pelaku Merusak CCTV

Namun, kata Sunari, kejadian pencurian tahun 2024 di rumah nenek Bimih berbeda dari kejadian yang kemarin terjadi.

Sebab, saat kejadian tahun 2024, nenek Bimih saat itu tengah tertidur dan saat bangun pagi hari baru mengetahui uangnya raib.

Berita Rekomendasi

“Kalau sekarang kejadian tidak tahu kerugian uangnya berapa, kalau tahun 2024 itu waktu bangun tidur buka kotak tabungan sudah tidak ada, kalau yang dulu tidak ada kekerasan juga,” jelas Sunari.

Sementara itu, Kapolsek Cabang Bungin, AKP Basuni mengatakan bahwa dalam penyelidikan kasus tewasnya nenek Bimih ini, polisi mendapati kamera CCTV dirusak oleh para terduga pelaku.

“Saya sampaikan ada kamera CCTV tapi tidak fungsi lagi, pas di lokasi kejadian, CCTV tersebut dirusak oleh pelaku,” ujar Basuni saat dikonfirmasi, Selasa.

Polisi menduga nenek tersebut menjadi korban perampokan karena sejumlah barang milik Bimih hilang setelah kejadian.

"Harta yang hilang itu rokok dan uang di laci tapi tidak seberapa, selebihnya masih penyelidikan,” ungkap Basuni.

Kronologi

Berdasarkan keterangan warga setempat, peristiwa ini bermula pada Minggu (9/2/2025) sekitar pukul 23.59 WIB.

Saat itu, warga mengatakan ada seorang laki-laki keluar dari toko korban yang sudah ditutup sejak pukul 21.00 WIB.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas