Preman yang Palak Guru di Pamulang Tangsel Belum Pernah Dipenjara, Polisi Imbau Korban Lain Melapor
Kapolsek mengimbau untuk korban lainnya yang menjadi korban pemalakan oleh pelaku untuk lapor kepada pihak kepolisian.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Muhammad Zulfikar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolsek Cisauk AKP Dhady Arsya mengatakan dua preman yang memalak guru TK di kawasan Perumahan Permata Pamulang belum pernah di penjara.
Kapolsek mengimbau untuk korban lainnya yang menjadi korban pemalakan oleh pelaku untuk lapor kepada pihak kepolisian.
Baca juga: Dua Preman yang Palak Guru TK di Pamulang Tangsel Disebut Arogan, Semakin Berulah saat Bulan Puasa
“Nihil (Belum pernah di penjara). Kami menghimbau kepada masyarakat apabila pernah dimintai uang (Oleh pelaku) untuk lapor ke polisi,” kata Kapolsek Cisauk AKP Dhady Arsya dihubungi Minggu (16/2/2025).
Diketahui pelaku S (24) dan N (58) preman yang mengancam menggunakan senjata tajam terhadap guru Taman Kanak-Kanak (TK) Little Bee House di Perumahan Permata Pamulang, Kelurahan Bakti Jaya, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan telah ditangkap pihak kepolisian.
Baca juga: Sat Reskrim Polres Tangsel dan Polsek Cisauk Tangkap 2 Preman yang Palak Guru TK
Pelaku dari kesaksian para pedagang di kawasan Permata Pamulang memang kerap memalak.
Salah seorang pedagang yang tak ingin disebutkan namanya mengatakan kedua pelaku kerap memalak sejak 2022.
Pedagang yang sudah berjualan di kawasan Permata Pamulang sejak 2019 ini menuturkan dua pelaku meminta uang ke pedagang seminggu empat kali.
“Mereka minta seminggu empat kali, sekali minta Rp10 ribu,” kata pedagang tersebut kepada Tribunnews.com, Minggu (16/2/2025).
Lanjutnya, jika tak diberi uang, dua pelaku juga kerap bertingkah arogan. Dari penuturannya, pelaku pernah banting bangku tempat ia berdagang karena tak diberi uang.
“Pelaku arogan kalau nggak dikasih maksa banting-banting bangku. Nyari duit lagi sudah ditambah kaya gitu dipalak. Bersyukur mereka berdua ditangkap,” ucapnya.
Bahkan dikatakannya, jika bulan puasa kedua pulaku bukan hanya meminta uang tetapi juga meminta makanan para pedagang.
“Kami sudah resah banget, apa lagi kalau bulan puasa duit sama makanan diminta,” jelasnya.
Sementara itu pedagang yang lain yang baru berdagang awal tahun ini juga mengaku pernah dipalak oleh pelaku.
Namun karena ia telah membayar uang keamanan kepada RT setempat ia menolak memberikan pungutan liar tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.