Wamenaker Pastikan Sanksi Aplikator yang Tak Beri THR ke Driver Ojol: Negara Sifatnya Memaksa
Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer memastikan akan memberikan sanksi aplikator yang tak beri THR ke driver ojol.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Sri Juliati

Selain itu, massa juga tampak membawa bendera komunitasnya masing-masing.
Mereka tiba membawa mobil komando dan sejumlah aspirasi yang tertulis di kardus-kardus.
Kardus-kardus itu bertuliskan di antaranya "THR: Hak Ojol, Taksi, Kurir Online".
Selain itu ada juga kardus yang tertulis antara lain:
"Lindungi driver online perempuan!!! Berikan hak-hak khusus kepada Lady Ojol dalam bekerja", "Hak cuti driver perempuan", "Ojol= Pekerja, Bukan Mitra", "Hapuskan potongan aplikator", "Kemitraan Biang Kerok", dan "Jam kerja 8 jam".
Terlihat juga kardus bertuliskan "Tolak suspend putus mitra", "Cuti haid driver perempuan", dan "Hapus double order".
Sekitar pukul 11.00 WIB, Wamenaker Noel menemui massa aksi.
Ia naik ke atas mobil komando dan menyampaikan harapannya agar demonstrasi tersebut tidak menjadi hal yang menakutkan.
Noel juga meminta kepada para driver ojol untuk melaporkan kepada pihaknya bila setelah demonstrasi tersebut mereka dikenakan sanksi.
Menurutnya, THR juga merupakan permintaan yang wajar diminta oleh para driver ojol kepada aplikator.
Ia pun mengajak mereka untuk tetap memperjuangkan haknya.
"Negara sifatnya adalah memaksa. Negara tidak akan membiarkan warga negaranya dieksploitasi."
"Jadi kawan-kawan ojol ini harus tetap kita perjuangkan kesejahteraannya, entah itu THR atau bonus hari raya. Kita mau itu berbentuk uang."
"Agar yang namanya hari raya benar-benar ada di rumahnya teman-teman driver," kata Noel di atas mobil komando.
(Tribunnews.com/Deni/Gita)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.