Ada Pelantikan Kepala Daerah, Polisi Imbau Aksi Unjuk Rasa Tak Digelar di Sekitar Istana Negara
Polisi memberikan imbauan kepada masyarakat agar tidak menggelar aksi unjuk rasa di sekitar Istana Negara karena ada pelantikan kepala daerah
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Erik S

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi memberikan imbauan kepada masyarakat agar tidak menggelar aksi unjuk rasa di sekitar Istana Negara, Jakarta Pusat pada Kamis (20/2/2025).
Hal itu mengingat akan dilaksanakannya pelantikan kepala daerah dan wakil daerah terpilih dalam Pilkada Serentak 2024.
"Area sekitar istana saat ini (besok, red) dinyatakan steril demi menjaga ketertiban dan keamanan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi dalam keterangan Rabu (19/2/2025).
Baca juga: Polda Metro Jaya Koordinasi dengan TNI Amankan Pelantikan Kepala Daerah di Istana Kepresidenan Besok
Ade berharap imbauan tersebut dapat dipatuhi sehingga tercipta situasi keamanan ketertiban masyarakat yang aman.
"Sama-sama menjaga kelancaran aktivitas serta ketertiban umum di wilayah tersebut," imbuhnya.
Diketahui, massa mahasiswa dari berbagai universitas di Jakarta dijadwalkan akan menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, pada Senin (17/2/2025).
Aksi mahasiswa ini mengusung tema "Indonesia Gelap", sebagai simbol ketidakpuasan terhadap kondisi politik dan ekonomi di Indonesia saat ini.
Aksi tersebut juga sebagai bentuk kritik terhadap kinerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang telah berjalan 100 hari.
Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) berencana menggelar puncak demo bertajuk "Indonesia Gelap" di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2025).
Baca juga: Momen Gladi Resik Pelantikan Kepala Daerah di Monas: Datang Hujan-hujanan, Pulang Dijemur
Aksi lanjutan itu akan berbarengan dengan agenda pelantikan ratusan kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih.
Koordinator BEM SI Herianto menegaskan jumlah massa diperkirakan akan lebih banyak dibandingkan aksi sebelumnya.
"(Jumlah massa) itu pasti akan lebih besar nanti kalau tuntutan kita kemarin tidak ada direspons sama pihak pemerintah," paparnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.