Keluarga Bocah yang Hanyut di Tebet Sebut Ada Kejanggalan saat Proses Evakuasi
Inilah pengakuan keluarga bocah yang tewas terseret arus banjir saat dievakuasi di Jakarta Selatan. Bibi korban sebut tak diberi jaket pelampung
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Sri Juliati

TRIBUNNEWS.COM - Seorang bocah berusia 2 tahun di Gang Perintis, Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan tewas setelah hanyut terseret arus banjir saat dievakuasi.
Korban hanyut setelah perahu yang dipakai untuk evakuasi korban dan keluarganya terbalik.
Terbaru ini, tante korban, Siti Mulatifah (32) merasa ada kejanggalan saat proses evakuasi yang dilakukan oleh petugas Damkar.
Mengutip TribunJakarta.com, ia menyebutkan bahwa korban tak diberi jaket pelampung ketika dievakuasi menggunakan perahu karet.
"Arusnya deras. Terus juga nggak dikasih pelampung," kata wanita yang biasa disapa Tifah itu saat diwawancarai di rumah duka di Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (5/3/2025).
Ia juga menuturkan, semua korban banjir tak diberikan jaket pelampung.
Tifah menuturkan, jaket pelampung hanya digunakan oleh petugas damkar.
"Jadi yang pakai pelampung itu damkarnya, sedangkan yang korban nggak dikasih. Awal sebelum kejadian kan aku dulu (dievakuasi), aku juga nggak dikasih pelampung," ungkap dia.
Sementara itu, paman korban, Faisal Bahri (29) mengatakan bahwa petugas Damkar mengevakuasi korban banjir tanpa sepengetahuan warga setempat.
Menurutnya, petugas Damkar mengambil jalur evakuasi yang salah, sehingga melawan arus dan mengakibatkan perahu karet terbalik.
"Biasanya warga yang evakuasi, karena mereka yang tahu medannya. Tapi ini dari damkar evakuasi tanpa konfirmasi dulu, akhirnya lawan arus. Yang disayangkan, nggak ada pelampung buat korban," ujar Faisal.
Baca juga: 5 Fakta Bocah Tewas Terseret Banjir di Jakarta, Keluarga Ungkap Kejanggalan saat Evakuasi
Pihak keluarga korban pun meminta Gubernur Jakarta, Pramono Anung untuk mengevaluasi kinerja petugas Damkar.
Siti Mulatifah pun menyampaikan hal tersebut langsung ke Pramono yang saat itu tengah melayat ke rumah duka, Rabu (5/3/2024) pagi.
Ia menuturkan, Pramono terkejut saat mengetahui bahwa petugas damkar tidak menyediakan jaket pelampung saat proses evakuasi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.