Dirjen PSLB3 Cek Kesiapan Pengelolaan Sampah Event MotoGP Mandalika
Magnitude ajang MotoGP yang akan digelar di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) diperkirakan 4 kali dari WSBK.
Penulis: Johnson Simanjuntak
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Magnitude ajang MotoGP yang akan digelar di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) diperkirakan 4 kali dari WSBK (World Superbike) tahun 2021.
Sehingga, total sampah yang dihasilkan selama event berlangsung diperkirakan hampir 100 ton, limbah B3 oli bekas diperkirakan 2.000 liter, dan limbah medis diperkirakan 200 kilogram.
Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rosa Vivien Ratnawati mengatakan beberapa hal teknis yang menjadi perhatian dari pengalaman penyelenggaraan WSBK sangat penting.
"Evaluasi pelaksanaan dari WSBK, bagaimana upayakan menurunkan residu, karena pada saat WSBK residunya masih tinggi, ini menjadi catatan penting bagi tim ITDC,” ujar Rosa Vivien Ratnawati, Rabu (9/3/2022).
Rosa Vivien mengatakan hal itu saat melakukan kunjungan kerja langsung ke kawasan Mandalika, guna meninjau kesiapan pengelolaan sampah pada penyelenggaraan event MotoGP series yang tinggal delapan hari lagi.
Didampingi Direktur Penanganan Sampah KLHK, Novrizal Tahar, Rosa Vivien menyebutkan, beberapa informasi off taker yang disiapkan pengelolaan sampah (Pusat Daur Ulang atau PDU, Black Soldier Fly atau BSF, pengolah organik, TPA Pengengat, dan sebagainya), dan juga untuk pengelolaan limbah B3.
Baca juga: Lupakan Start Mengecewakan, Adik Valentino Rossi Dambakan Hasil Manis di MotoGP Mandalika 2022
Menurut Rosa Vivien, event MotoGP menjadi tantangan tersendiri untuk menjadikan pengelolaannya lebih baik dibanding WSBK.
Alasannya bila persoalan sampah menjadi viral, akan mencoreng reputasi dari penyelenggaraan event MotoGP Mandalika, bahkan lebih jauh reputasi negara Indonesia.
"Sebab itu, saya memastikan kondisi ini dengan langsung melakukan pengecekan ke lapangan,” kata Rosa Vivien.
Sebelumnya KLHK sudah melakukan Rapat Koordinasi terkait kesiapan pengelolaan sampah pada event tersebut di Mandalika.
Baca juga: Kapolda NTB Keluarkan Maklumat Menjelang Event MotoGP di Mandalika
Rapat yang dilakukan secara offline dan online tersebut dihadiri Kepala Dinas LHK Provinsi, Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (Kapus P3E) Bali Nusra, Kepala Dinas LHK Lombok Tengah, Kemenko Marves, Kemenparekraf, dan Pihak Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) atau PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) dengan mitranya.
Pertemuan tersebut memastikan kesiapan pengelolaan sampah event MotoGP series (pre-event, during event, dan post event), baik yang dilakukan pihak ITDC dengan Mitranya (KEK Mandalika/Hulu) serta kesiapan penanganan sampah di luar Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK Mandalika yang dilakukan Pemda Kabupaten Lombok Tengah serta dukungan Pemerintah Provinsi NTB.
Hal terpenting lainnya dalam pertemuan dan kunjungan kerja ini adalah, memastikan komunikasi dan koordinasi pengelolaan sampah pada bagian hulu (sirkuit MotoGP dan Kawasan KEK Mandalika) serta bagian hilirnya Pemda Kabupaten Lombok Tengah dalam pengelolaan sampah dan termasuk pengelolaan limbah B3-nya berjalan dengan baik.