Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ahmad Basarah: Perguruan Tinggi Harus Jadi Pilar Utama Penjaga Kepribadian Bangsa

Sasaran kampanye mereka juga telah menyasar kepada segmen remaja dan pemuda Indonesia.

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-in Ahmad Basarah: Perguruan Tinggi Harus Jadi Pilar Utama Penjaga Kepribadian Bangsa
Ist
Ahmad Basarah, Ketua Badan Sosialisasi MPR RI pada saat pidato membuka acara Pelatihan untuk Pelatih Sosialisasi Empat Pilar dengan kalangan dosen Perguruan Tinggi se Kebupaten dan Kota Malang, Jawa Timur di Kota Malang 4 Maret 2016. 

TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Maraknya berbagai propaganda ideologi asing di Indonesia, baik yang bersumber dari paham individualisme-liberalisme maupun fundamentalisme agama sudah sampai pada tahap yang mengkhawatirkan. Mereka mengkampanyekan doktrin dan produk-produk ideologi mereka ke ruang publik dan privat dengan memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi.

Hal tersebut dikatakan Ahmad Basarah, Ketua Badan Sosialisasi MPR RI pada saat pidato membuka acara Pelatihan untuk Pelatih Sosialisasi Empat Pilar dengan kalangan dosen Perguruan Tinggi se Kebupaten dan Kota Malang, Jawa Timur di Kota Malang,  Jumat (4/3/2016).

Pelatihan yang diikuti sekitar 100 dosen itu berlangsung hingga 8 Maret 2016. Pembukaan dihadiri Rektor Universitas Brawijaya Prof Dr ir Mohammad Bisri MS, anggota MPR Hardisusilo (Partai Golkar), Zainut Tauhid Sa'adi (PPP), dan Lukman Edy (PKB).

"Sasaran kampanye mereka juga telah menyasar kepada segmen remaja dan pemuda Indonesia yang merupakan calon-calon pemimpin bangsa di masa yang akan datang," katanya.

Menurut Basarah, baik paham liberalisme maupun fundamentalisme agama tersebut sama-sama memprogandakan nilai-nilai yang mereka anut dengan iming-iming kenikmatan dan kebahagiaan hidup.

"Bagi kaum liberalisme mereka mengkampanyekan kenikmatan hidup duniawi jika paham kebebasan individu dapat dipraktekan sebebas-bebasnya seperti kampanye gaya hidup LGBT. Sementara bagi kaum fundamentalisme agama mereka juga menawarkan kebahagiaan dan kenikmatan hidup di akhirat jika dapat mati syahid dalam mendirikan sistem khilafah dunia termasuk jika harus mati dalam aksi bom bunuh diri sebagai teroris," paparnya.

Kedua ideologi transnasional tersebut, lanjut Basarah, sama-sama bekerja dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi sehingga bisa langsung mengakses banyak individu generasi muda untuk kemudian mempengaruhi dan meracuni pikiran mereka.

BERITA REKOMENDASI

"Menghadapi ancaman nyata seperti itu, dunia Perguruan Tinggi seharusnya lebih responsif lagi mencegahnya dengan cara lebih progresif menanamkan kesadaran ideologis nilai-nilai luhur Pancasila kepada setiap mahasiswa dalam menghadapi era globalisasi saat ini yang membawa ekses negatif terhadap pembangunan karakter bangsa Indonesia," kata Ketua Fraksi PDIP MPR itu.

Basarah mengingatkan sudah selayaknya materi-materi pendidikan di sekolah dan Perguruan Tinggi lebih banyak menonjolkan nilai-nilai kearifan lokal bangsa Indonesia daripada mengambil contoh pemikiran-pemikiran barat atau asing yang belum tentu sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.

"Perguruan Tinggi idealnya menjadi pilar utama dalam menjaga kualitas peradaban bangsa Indonesia yang benar-benar mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas