Meneladani Hasyim Asy’ari, Ketua MPR : Agama dan Nasionalisme Saling Melengkapi
Menjelang peringatan Hari Santri 22 Oktober, Ketua MPR Zulkifli Hasan menjadi pembicara Utama Seminar Aktualisasi Pemikiran Hasyim Asy’ari.
TRIBUNNEWS.COM - Menjelang peringatan Hari Santri 22 Oktober, Ketua MPR Zulkifli Hasan bersilaturrahmi ke Pondok Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur pimpinan KH Shalahuddin Wahid, Sabtu (21/10/2017)
Kehadiran Zulkifli Hasan di Tebuireng dalam rangka menjadi pembicara Utama Seminar Aktualisasi Pemikiran Hasyim Asy’ari. Hadir menyambut Zulkifli Hasan KH Sholahuddin Wahid, Direktur Pusat Kajian Hasyim Asy’ari KH Tolchah Hasan, dan ratusan Kyai Alim Ulama perwakilan Pimpinan Ponpes se Jawa Timur
Zulkifli Hasan menyebut pemikiran Hasyim Asy’ari sebagai landasan inspirasi meleburnya Islam dan Kebangsaan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia
“Karena itu siapapun yang masih mencoba mempertentangkan Islam dan Nasionalisme, silahkan belajar lagi pemikiran Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari,” tegasnya
Menurut Zulkifli Hasan, sejarah membuktikan bagaimana Resolusi Jihad Mbah Hasyim dengan Hubbul Wathon minal Iman menginspirasi perjuangan mempertahankan kemerdekaan di seluruh Indonesia
“Dengan pekik Takbir dan Merdeka, Bung Tomo menggelorakan semangat perlawanan 10 November. Santri di seluruh Indonesia bergerak melawan penjajah. Inspirasinya adalah resolusi Jihad Mbah Hasyim,”
Tugas generasi sekarang, kata Zulkifli Hasan adalah meneladani pemikiran Mbah Hasyim dengan menjaga Pancasila sebagai Kalimatun Sawa’ (Kesepakatan bersama)
“Indonesia adalah negara ber Tuhan yang menolak paham anti Tuhan. Saatnya meneruskan perjuangan Mbah Hasyim dengan menjaga Agama dan membela negara,” tutupnya.