Ketua MPR: Masyarakat Harus Berpartisipasi Dalam Kontestasi Politik
Karena itu seluruh masyarakat harus ikut andil dalam menentukan pemimpinnya. Tidak boleh ada satu orangpun yang melewatkan kesempatan itu.
Editor: Content Writer
Dihadapan ulama dan tokoh Masyarakat di Kota Padang, Sumatera Barat, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengingatkan, masalah pemilihan presiden pada 17 April 2019, bukan semata persoalan Joko Widodo dan Prabowo saja.
Tetapi masalah pilpres adalah persoalan seluruh rakyat Indonesia. Karena itu seluruh bangsa Indonesia harus terlibat dalam pemilihan presiden, tanpa terkecuali.
"Kita sudah sepakat untuk memilih demokrasi adalah cara kita dalam menentukan pemimpin. Karena itu seluruh masyarakat harus ikut andil dalam menentukan pemimpinnya. Tidak boleh ada satu orangpun yang melewatkan kesempatan itu, karena pilihan kita menentukan wajah Indonesia ke depan," kata Zulkifli Hasan menambahkan.
Pernyataan itu dikemukakan Ketua MPR ketika memberikan sambutan pada acara Temu Tokoh, Ulama dan Cendekiawan dengan Ketua MPR. Acara itu berlangsung di Hotel Mercure Kota Padang, Sumatera Barat, Senin (29/10/2018).
Untuk memilih pemimpin yang baik, kata Ketua MPR kuncinya adalah rakyat harus paham. Karena sesungguhnya, dalam negara demokrasi, rakyatlah yang berdaulat dan berkuasa. Karena itu rakyat harus paham bahwa dirinyalah yang sesungguhnya berkuasa.
"Dalam kehidupan kita, semua terkait dengan keputusan politik. Di Turki dulu tidak boleh melaksanakan salat Jumat, sehingga banyak masjid yang tutup, itu karena keputusan politik. Demikian juga kaum perempuan Turki sempat kesulitan mengenakan hijab itu juga terkait dengan keputusan politik. Intinya tidak ada yang tidak bisa lepas dari keputusan politik, memilih presiden, gubernur, bupati dan walikota, semua adalah keputusan politik. Karena itu tentukan lah pilihan pemimpinmu dengan bijaksana," kata Ketua MPR menambahkan.
Pada kesempatan itu, Zulkifli juga mengingatkan, pemilihan presiden itu sesungguhnya adalah pilihan diantara sesama teman. Karena itu tidak perlu ada pertikaian, perselisihan dan keributan.
Tetapi lakukanlah pemilihan dengan cara-cara pertemanan perdamaian dan perkawanan. Yaitu pemilihan yang friendly. (*)