Ma’ruf Cahyono Salah Satu Tokoh Inspirasi Jawa Tengah
Sekretaris Jenderal MPR Ma’ruf Cahyono masuk dalam daftar 100 Tokoh Inspirasi Jawa Tengah. Beberapa tokoh lainnya yang masuk dalam daftar mulai dari P
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Jenderal MPR Ma’ruf Cahyono masuk dalam daftar 100 Tokoh Inspirasi Jawa Tengah. Beberapa tokoh lainnya yang masuk dalam daftar mulai dari Presiden Joko Widodo, beberapa orang menteri asal Jawa Tengah, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranomo, para tokoh pengusaha asal Jawa Tengah seperti Michael Bambang Hartono, ulama seperti KH Mustofa Bisri atau Gus Mus, seniman seperti dalang Manteb Sudarsono, para bupati/walikota, dan lain-lain. Para tokoh itu masuk dalam buku “100 Tokoh Inspirasi Jawa Tengah” yang diluncurkan pada Minggu (1/3/2020) di Hotel Semesta, Semarang.
Dalam pengantar buku setebal 494 halaman ini Bambang Sadono menulis buku “100 Tokoh Inspirasi Jawa Tengah” ini berusaha menggali sisi-sisi keuletan dan kegigihan perjuangan para tokoh. Selain berprestasi mereka juga mempunyai karakter yang layak diteladani.
"Kami membutuhkan teladan atau contoh. Persoalannya siapa yang harus menjadi contoh, dan siapakah yang sadar untuk memberikan contoh. Kita memang punya tokoh hebat seperti Bung Karno, Bung Hatta dan Pak Harto. Bukan hanya mereka punya karakter diatas rata-rata, melainkan lingkungan juga menggembleng mereka untuk menjadi orang hebat."
Selain menjadi salah satu motivasi, penerbitan buku ini juga diharapkan bisa menjadi alternatif untuk memberikan semangat. "Ada pengalaman yang bisa ditiru, ada kiat menyiasati hidup dan merintis karir dari para tokoh-tokoh tersebut yang bisa diteladani," tulisnya.
Dalam buku ini secara khusus Bambang Sadono menulis tentang profil Sesjen MPR Ma’ruf Cahyono. Bambang menyebut Ma’ruf Cahyono sebagai “pejabat pemikir”. “Ma’ruf dikenal sebagai pejabat pemikir karena sebelum menjadi Sekretaris Jenderal, dia pernah menjadi Kepala Biro Humas dan lama menjabat sebagai Kepala Pusat Pengkajian MPR,” tulis Bambang Sadono.
Ma’ruf Cahyono, tulis Bambang, dianugerahi tanda kehormatan Satyalancana Wira Karya oleh Presiden pada tahun 2017 karena telah banyak memberikan kontribusi untuk mendukung kinerja MPR. Salah satunya, gagasan pembentukan Lembaga Pengkajian MPR sebagai laboratorium konstitusi yang bertugas memberikan pertimbangan terkait pengkajian sistem ketatanegaraan. Ma’ruf juga aktif mendorong penataan sistem ketatanegaraan Indonesia.
Selama menjadi Sekretaris Jenderal MPR, Ma'ruf Cahyono telah menorehkan prestasi dan menaikkan nilai Reformasi Birokrasi Setjen MPR. Ini dapat dilihat dari apresiasi dan penghargaan yang diterima Sekretariat Jenderal MPR. Pada September 2019, Sekretariat Jenderal MPR meraih penghargaan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Kementerian Keuangan selama lima tahun berturut-turut (2014 – 2018) tanpa jeda. Pada saat yang sama, Setjen MPR juga mendapat BMN Award, yaitu penghargaan dalam pengelolaan Barang Milik Negara (BMN).
Pada Pebruari 2020, Sekretariat Jenderal MPR mendapat apresiasi dari BPKP karena telah mencapai maturitas level 3 dalam Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP). Maturitas yang dimaksud adalah tanggung jawab instansi terkait, dalam pelaksanaan menjalankan SPIP secara efektif dan berkualitas.
Ma'ruf Cahyono juga menjadi salah satu figur dari 73 tokoh berprestasi yang diberikan Obsession Media Group (tahun 2018). Lalu pada tahun 2019, Obsession Media Group menganugerahkan The Best Bureaucrat Awards.
Semua ini menunjukkan Ma'ruf Cahyono tidak hanya sebagai "pejabat pemikir" tapi juga pemimpin yang inspiratif dan kolaboratif mengabdi untuk negeri. Ma'ruf Cahyono bekerja penuh dedikasi tanpa kenal lelah. Senang dalam bekerja--dia menyebutnya bekerja adalah sebagai ibadah--Ma'ruf Cahyono tak kenal waktu bahkan bekerja hingga larut malam. Di mana pun ditugaskan dan ditempatkan, Ma'ruf Cahyono selalu ingin mendorong perubahan.
Ma’ruf Cahyono dalam peluncuran buku itu menyatakan buku yang diluncurkan Bambang Sadono ini menjadi inspirasi bagi siapapun. “Buku ini memiliki nilai strategis dalam rangka mengawal nilai-nilai Pancasila serta merawat ke-Indonesia-an kita. Ini menjadi penyemangat untuk membangun persatuan,” ujarnya.
“Dari 100 Tokoh Inspirasi Jawa Tengah ini kita bisa melihat testimony sukses dari masing-masing tokoh yang memiliki prinsip hidup. Juga memiliki hubungan sangat kuat dengan nilai-nilai ideology Pancasila karena tokoh adalah leader yang memiliki prinsip-prinsip kepemimpinan, sesuai makna yang terkandung dalam Empat Pilar MPR,” imbuhnya.