Gus Jazil Ingin Santri Tunjukan Peran Dalam Melawan Covid-19
Ayo para santri, kita tunjukkan kepemimpinan menghadapi krisis multidimensi yang sudah terbentang di depan mata.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Saat ini ummat manusia tengah berjuang mengalahkan Covid-19 yang wabahnya telah menyebabkan kerugian harta dan jiwa yang demikian besarnya. Masing-masing negara sekarang tengah berlomba menemukan vaksin yang bisa melumpuhkan Covid-19. Dalam moment-moment seperti ini, melawan dan mengalahkan Covid-19, menurut Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid merupakan moment yang tepat bagi santri untuk menunjukan peran dan kepeloporannya. “Kami mendorong agar para santri menjadi pelopor dalam melawan pandemi,” ujar Politisi PKB itu, Jakarta, 30 Juni 2020. “Para santri harus turun ke lapangan untuk peduli pada penanggulangan Covid-19,” tambahnya.
Melibatkan santri untuk mencegah penularan Covid-19 diakui oleh pria asal Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, itu sangat strategis sebab santri jumlahnya melimpah. “Kaum santri mayoritas di negeri ini,” tuturnya.
Dengan jumlah yang lebih itulah Koordinator Nasional Nusantara Mengaji itu mengajak kaum santri untuk menunjukan dan membuktikan kepeloporan dan kepemimpinannya.
"Ayo para santri, kita tunjukkan kepemimpinan menghadapi krisis multidimensi yang sudah terbentang di depan mata,” ujarnya.
Dalam kondisi yang serba sulit, dampak dari pandemi Covid-19, menurut alumni PMII itu kaum santri harus bangkit. Dengan menjalin gotong royong dengan kelompok masyarakat lain diharapkan mampu mengatasi keadaan masyarakat yang sedang kesusahan. "Kita tingkatkan solidaritas dan kegotong royongan agar terwujud baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” ucap pria yang akrab dipanggil Gus Jazil itu.
Ditegaskan agar kaum santri tidask berpangku tangan tetapi terjun ke lapangan dan mengambil peran kepeloporan di segala bidang. “Tidak hanya bisa berdakwah tetapi juga mahir dalam bidang politik dan ekonomi,” ucapnya.
Mendorong santri mempunyai peran penting dalam masa pandemi Covid-19, menurut Jazilul Fawaid merupakan ungkapan yang serius sebab sejak dulu kaum ini mempunyai peran yang penting. “Lahirnya NKRI tidak bisa dilepaskan dari perjuangan para santri dan ulama,” tuturnya.
Diungkapkan, pada era kolonial, santri berjuang di medan pertempuran. Bukti besarnya peran santri dalam sejarah perjuangan bangsa, pemerintah menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri. Tak hanya berhenti di situ peran santri. Pada masa era reformasi perjuangan santri ditandai dengan terpilihnya tokoh dari pesantren, Gus Dur, menjadi Presiden. “Dan sekarang KH Maruf Amin menjadi Wakil Presiden,” ujarnya.