Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Berkunjung ke Bogor, Wakil Ketua MPR Ajak Masyarakat Lestarikan Pancasila

Wakil Ketua MPR RI Sjarifuddin Hasan, MM, MBA mengajak seluruh lapisan masyarakat, terlibat dalam upaya-upaya menjaga dan melestarikan Pancasil

Editor: Content Writer
zoom-in Berkunjung ke Bogor, Wakil Ketua MPR Ajak Masyarakat Lestarikan Pancasila
(KOMPAS.com/ACHMAD NASRUDIN YAHYA)
Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan di forum diskusi di kawasan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu (16/2/2020).(KOMPAS.com/ACHMAD NASRUDIN YAHYA) 

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua MPR RI Sjarifuddin Hasan, MM, MBA mengajak seluruh lapisan masyarakat, terlibat dalam upaya-upaya menjaga dan melestarikan Pancasila.

"Jangan sampai abai, menyerahkan tugas menjaga dan melestarikan Pancasila kepada pemerintah. Apalagi jika Pancasila tengah dalam ancaman, seperti upaya penggantian oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab," kata Sjarif.

Baca: APBN Masuk ke Rekening Pribadi, Wakil Ketua MPR: Potensi Terjadinya Penyalahgunaan

Hingga kini, menurut Sjarifuddin masih ada kelompok yang berupaya mengganti Pancasila dengan ideologi-ideologi yang lain. Cara yang digunakan pun bermacam-macam, baik yang sesuai aturan maupun yang bertentangan dengan konstitusi.

"RUU Haluan Ideologi Pancasila adalah contoh upaya mengganti Pancasila. Karena RUU HIP secara implisit menghendaki perubahan terhadap Pancasila hasil kesepakatan 18 Agustus 1945, dengan Pancasila 1 Juni 1945," Sjarif menambahkan.

Pernyataan itu disampaikan Sjarifuddin Hasan saat menyampaikan sambutan pada acara Temu Tokoh Nasional dengan masyarakat Desa Harjasari Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat.

Acara tersebut berlangsung di Pos Kamling Bale Riung Kampung Mekarsari, RT 02/04, Desa Harjasari Bogor Selatan Kota Bogor Jawa Barat, Kamis (23/7/2020) malam. Ikut hadir pada acara tersebut Deden Asnawi, tokoh masyarakat dan pengasuh pondok pesantren Annuriyah.

Baca: Peringati Hari Anak Nasional, Bamsoet Ajak Bangun Karakter Anak Melalui Empat Pilar MPR RI

Antara Pancasila 18 Agustus dan 1 Juni kata Sjarifuddin memiliki perbedaan yang sangat jelas. Antara lain, sila Ketuhanan pada Pancasila 1 Juni merupakan sila kelima.

Berita Rekomendasi

Berbeda dengan Ketuhanan Yang Maha Esa pada Pancasila 18 Agustus yang merupakan sila pertama. Karena itu menurut Sjarifuddin, wajar jika RUU HIP ditolak oleh masyarakat.

Mempertahankan Pancasila sebagai dasar, ideologi dan falsafah negara kata Sjarif Hasan menjadi pilihan yang tidak dapat ditawar. Karena Pancasila mengajarkan bangsa Indonesia untuk selalu hidup rukun dan damai. Karena itu, siapapun yang berusaha merubah Pancasila harus menolak.

Baca: Kepercayaan Publik Terhadap MPR Tinggi, Jazilul Fawaid: MPR Sebagai Perekat Bangsa Didukung Rakyat

"Pancasila bukan hanya membawa kerukunan dan kedamaian. Tapi Pancasila juga akan membawa kesejahteraan, melalui sistem ekonomi koperasi. Pancasila akan membuat bangsa Indonesia bersatu padu, jauh dari perpecahan," kata Sjarif Hasan lagi.

Pada kesempatan itu, Sjarif Hasan mengajak masyarakat untuk menjalani kebiasaan baru selama Pandemi Corona. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, pakai masker serta jaga jarak harus menjadi kebiasaan. Jangan keluar rumah, kecuali untuk keperluan yang sangat penting. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas