Meresahkan Masyarakat, Gus Jazil: Saatnya Berantas Mafia Tanah
Kasus mafia tanah yang menimpa mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal harus dijadikan sebagai momentum untuk memberantas mafia pertanahan.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Kasus mafia tanah yang menimpa mantan Wakil Menteri Luar Negeri, Dino Patti Djalal harus dijadikan sebagai momentum untuk memberantas mafia pertanahan.
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid mendukung langkah Polda Metro Jaya dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang berencana menggandeng Kejaksaan Agung guna membongkar sindikat mafia tanah. Sebab, apa yang dialami oleh Dino Patti Djalal, sebenarnya juga banyak dialami masyarakat lainnya, termasuk masyarakat kalangan bawah yang sering menjadi korban permainan para mafia pertanahan. Hanya saja, kasus mereka tidak terungkap ke publik.
”Saya rasa kasus mafia tanah ini tidak hanya dialami oleh Pak Dino Patti Djalal saja, tapi ini sudah menjadi rahasia umum bahwa mafia tanah itu ada di mana-mana. Bahkan, seringkali muncul dugaan atau laporan bahwa ada beking ‘orang-orang kuat’ yang terlibat dalam mafia tanah. Kalau sekarang kasus mafia tanah ini dialami Pak Dino Patti Djalal dan menjadi sorotan publik maka inilah momentum untuk melakukan reformasi sistem pertanahan,” ujarnya, Sabtu (20/2/2021).
Anggota Komisi III dari Fraksi PKB ini mengatakan, sebenarnya apa yang dilakukan BPN secara kelembagaan dalam melakukan reformasi sistem pertanahan sudah mengalami banyak kemajuan. Namun fakta di lapangan, bukan menjadi rahasia umum kalau masih banyak oknum termasuk pejabat BPN yang diduga sering ”bermain” dengan para mafia pertanahan.
”Ini yang bisa membongkar ya aparat penegak hukum baik Kepolisian, Kejaksaan, dan juga komitmen dari BPN untuk melakukan pembenahan yang lebih serius lagi,” tuturnya.
Dikatakan Wakil Ketua Umum DPP PKB ini, tidak jarang kasus pertanahan berujung pada kasus-kasus hukum yang lebih besar, misalnya pembunuhan. Dan pihak yang sering menjadi korban adalah kelompok masyarakat yang lemah karena tidak berdaya melawan kekuatan para mafia tanah yang diduga bekerja sama dengan oknum petugas.
Karena itu, langkah Kapolda metro Jaya Fadil Imran yang berencana mengoptimalkan kembali Satgas Mafia Tanah harus didukung.
Diketahui, Polda Metro Jaya dan BPN berencana akan menggandeng Kejaksaan Agung guna membongkar sindikat mafia tanah. Kapolda Metro Jaya Fadil Imran mengatakan, pihaknya akan mengoptimalkan kinerja Satgas Mafia Tanah.
Langkah menggandeng Kejaksaan Agung tersebut dimaksudkan untuk menyamakan persepsi tentang perbuatan melawan hukum mafia tanah.
“Kami samakan persepsi tentang perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh mafia tanah. Karena ada karakteristik yang berbeda di dalam kejahatan mafia tanah. Ini barang kali yang harus kami sempurnakan," ujar Fadil saat merilis pengungkapan kasus mafia tanah dengan korban keluarga mantan Wakil Menteri Luar Negeri, Dino Patti Djalal, Jumat (19/2/2021).
Fadil menegaskan bahwa Polri dan BPN serius untuk membongkar setiap kasus mafia tanah yang terjadi di Indonesia. (*)