Bamsoet Dorong Produk Wine Asal Bali Bersaing di Pasar Internasional
Menjelang 2022, Hatten Wines bahkan meluncurkan produk terbaru, Sweet Syrah, berasal dari anggur syrah yang ditanam di kebun anggur di Bali Utara.
TRIBUNNEWS.COM - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendukung produktivitas wine lokal yang berasal dari tanaman anggur yang ditanam di tanah Nusantara, sehingga bisa meramaikan pasar wine Indonesia. Bahkan kelak juga harus didorong untuk meramaikan pasar wine Asia Tenggara dan Asia
Seperti yang ditunjukan Hatten Wines Bali, yang memproduksi wine dengan spirit lokal masyarakat Bali.
"Didirikan oleh Ida Bagus Rai Budarsa pada tahun 1994, Hatten Wines mengandalkan tanaman anggur yang ditanam oleh para petani lokal Bali, di perkebunan anggur di Desa Sanggalangit, Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali. Luas lahan perkebunannya kini sudah mencapai 50 hektar. Kehadirannya selain membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar, juga turut berkontribusi mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor wine dari berbagai negara," ujar Bamsoet usai mengunjungi perkebunan Hatten Wines di Sanur Bali, Kamis (30/12/2021).
Baca juga: Ketua MPR RI Bambang Soesatyo Ungkap Bahwa 2021 Masih Menyisakan Benih-benih Instabilitas
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI ini menjelaskan, produksi Hatten Wines pada mulanya hanya sekitar 50.000 liter per tahun. Kemudian, meningkat menjadi sekitar 1,2 juta liter dengan 27 jenis minuman pada tahun 2019.
Menjelang tutup tahun 2021, Hatten Wines bahkan meluncurkan produk terbaru, Sweet Syrah, yang berasal dari anggur syrah yang ditanam di kebun anggur Bali Utara, Kabupaten Buleleng.
"Sweet Syrah menawarkan sensasi berbeda karena memiliki rasa manis lebih tinggi dibanding red wine yang beredar di pasaran. Dibuat khusus untuk memenuhi permintaan domestik yang sangat menyukai wine dengan karakter manis yang kuat, dengan rasa sepat biji anggur yang juga sangat terasa," jelas Bamsoet.
Baca juga: Resmikan Warung Makan Bali, Bamsoet: Sektor UMKM Adalah Kunci Penting Bagi Perekonomian Indonesia
Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Keamanan dan Pertahanan KADIN Indonesia ini memaparkan data UN Comtrade yang melaporkan pada tahun 2019 nilai impor alkohol Indonesia mencapai USD 27,26 juta.
Terbesar dari wine dengan nilai mencapai USD 14 juta. Menunjukan bahwa pasar wine Indonesia sangat besar.
"Para pecinta wine jangan ragu untuk mencoba wine produk lokal seperti Hatten Wines. Dijamin tidak akan menyesal, karena rasanya tidak kalah dibanding wine dari Perancis atau Italia. Terlebih Hatten Wines sudah memenangkan sekitar delapan penghargaan dari berbagai negara," pungkas Bamsoet. (*)