Terima Brevet Kader Utama Pemuda Pancasila, Bamsoet Ajak Tingkatkan Soliditas Hadapi Ancaman Bangsa
Bambang Soesatyo mengajak kader Pemuda Pancasila untuk tetap waspada terhadap dampak krisis global yang melanda negara di dunia
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengajak kader Pemuda Pancasila untuk tetap waspada terhadap dampak krisis global yang melanda hampir semua negara di dunia. Krisis pangan, krisis finansial dan krisis energi akan mendorong terjadinya krisis sosial jika tidak dikelola dengan baik. Setidaknya saat ini ada 6 negara yang berpotensi rusuh pasca kebangkrutan Sri Lanka akibat krisis ekonomi dan politik, antara lain: Laos, Myanmar, Afganistan, Maladewa, Bangladesh dan Pakistan.
Bank Dunia bahkan telah telah memperingatkan negara-negara yang berpotensi masuk jurang resesi 2023 akibat pengetatan suku bunga dan kenaikan biaya hidup. Antara lain, Zona Eropa, Inggris, Jepang, Korea Selatan, Kanada, Australia dan Amerika Serikat.
"Bagaimana dengan Indonesia? Walaupun tidak termasuk negara yang terancam resesi akut, namun kita harus tetap waspada. Semangat gotong-royong dan persatuan untuk mewujudkan keadilan sosial, harus dibangkitkan dalam mengatasi sejumlah tantangan bangsa di masa depan secara bersama," ujar Bamsoet saat menerima Brevet Kader Utama dalam dalam Diklat Khusus Pimpinan Pemuda Pancasila di Kantor MPN Pemuda Pancasila, Jakarta, Sabtu (15/10/22).
Hadir dalam acara tersebut, selain Ketua Umum Pemuda Pancasila KPH Japto Soelistyo Soerjosoemarno, juga hadir para Wakil Ketua Umum Bambang Soesatyo, M. Arsjad Rasjid P.M, Ahmad Ali, Sekjen Arif Rahman, anggota MPO Yorrys Raweyai dan Berto Roberth Rouw.
Ketua DPR RI ke-20 dan Mantan Ketua Komisi III DPR RI ini juga mengajak kader Pemuda Pancasila mensukseskan Pemilu dan Pilkada serentak yang akan dilaksanakan di tahun 2024. Terlebih, banyak kader Pemuda Pancasila yang akan maju pada Pemilu dan Pilkada serentak 2024.
"Semua harus solid dan kompak jangan sampai antar kader Pemuda Pancasila saling bentrok karena beda pilihan. Mari kita bersama bangun narasi positif demi terwujudnya soliditas kebangsaan," tegas Bamsoet.
Ia menyebutkan saat ini kader Pemuda Pancasila banyak tersebar di berbagai partai politik. Bahkan, dua lembaga tinggi negara dipegang oleh kader Pemuda Pancasila. Ia mencontohkan dirinya yang kini menjabat sebagai Ketua MPR RI, Ketua DPD La Nyalla Mattalitti, Roberto Rouw Ketua Fraksi Nasdem DPR RI, hingga Arsyad Rasyid Ketua Umum Kadin Indonesia.
"Pemuda Pancasila itu tidak teralifiasi ke partai politik manapun. Pemuda Pancasila tidak ke mana-mana, tapi ada di mana-mana," kata Bamsoet.
Ia menambahkan ini saatnya kader Pemuda Pancasila bertransformasi mengikuti perubahan zaman, bekerja dengan mengandalkan kecerdasan dan pengetahuan. Menurutnya, ini bukanlah eranya lagi untuk mengandalkan otot dalam bekerja tapi dengan otak dan kecerdasan.
"Mungkin masih banyak pihak yang mencap Pemuda Pancasila sebagai organisasi preman. Tugas kita hari ini, Kita harus bisa membuktikan kalau anggapan tersebut tidak benar. Pemuda Pancasila adalah organisasi massa yang menggunakan kecerdasan, pikiran dan pengetahuan dalam bekerja," pungkas Bamsoet.