Oneng Siap Pimpin 100 Ribu Massa Demo di Istana
Politisi perempuan PDI Perjuangan, Rieke 'Oneng' Diah Pitaloka menyatakan kesiapannya untuk memimpin 100 ribu massa buruh memperingati Hari Buruh atau dikenal May Day di depan Istana Negara, Sabtu (1/5/2010).
Penulis: Rachmat Hidayat
Editor: Johnson Simanjuntak
Politisi sekaligus aktris ini saat dikonfirmasi tribunnews.com menuturkan, tema utama yang akan diusung dalam aksi dari berbagai elemen buruh nanti adalah memperjuangkan nasib buruh.
"Selain para buruh, sedianya mahasiswa yang peduli nasib buruh, jaringan para pekerja rumah tangga, jaringan kebudayaan sudah menyatakan kesediaannya menuntut nasib buruh di depan Istana Negara nanti," kata Rieke Diah Pitaloka, Jumat (30/4/2010).
Rieke mengatakan akan mengusung isu agar pemerintah menjalankan sistem jaminan sosial nasional sesuai UU No 40 Tahun 2004. Juga akan menyerukan lawan segala bentuk pemberangusan serikat pekerja.
"Kita akan memulai aksi persis di Bunderan Hotel Indonesia (HI) kemudian longmarch ke depan Istana Negara," kata Rieke.
Dikatakan, hak-hak buruh khususnya terkait Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) saat ini dijadikan sebagai lembaga bisnis untuk mencari keuntungan pribadi, bukan untuk kesejahteraan buruh.
"Pimpinan Jamsostek dengan seenaknya menggaruk uang Rp 400 miliar di Bank Century tanpa diketahui buruh. Pimpinan itu mendapatkan ratusan juta per bulan, sedangkan buruh hanya memperoleh Rp 100 ribu setiap tahunnya," kata Rieke Diah Pitaloka dengan nada meninggi.
Dia mengatakan, kalau di dunia, para buruh merayakan May Day-nya dengan suka cita. Sementara di Indonesia malah dengan duka cita. "Jadi, kita harus mempunyai solidritas besar untuk buruh yang gajinya masih di bawah upah minimum regional (UMR)," tegas Rieke.