TRIBUNNEWS.COM, Jakarta - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Boy Rafli menyatakan bahwa dua orang yang ditangkap adalah provokator. Mereka ditangkap lantaran menghina anggota kepolisian dan memukul petugas kepolisian saat aksi Hari Buruh di depan Istana Negara.

Boy Rafli menegaskan bahwa dua orang yang ditangkap bukanlah karena bentrok, tapi memprovokasi petugas dengan kata-kata yang menghina dan memukul dengan tongkat kayu.

Boy belum bisa menjelaskan identitas dua orang yang ditangkap tersebut. Namun, kini keduanya telah diamankan di Bareskrim, Mabes Polri. "Dibawa ke Mabes semuanya, ke Bareskrim," ujar Boy, Sabtu (1/5/2010).

Untuk pengamanan aksi peringatan Hari Buruh di Jakarta, Polda Metro Jaya mengerahkan 15 ribu personil yang disebar di beberapa titik vital, di antaranya Bundaran Hotel Indonesia, Istana Presiden dan Wakil Presiden, Gedung Jamsostek, Gedung DPR, dan Gedung Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Bahkan, Mabes Polri menyiapkan 4 ribu personil cadangan untuk mem-back up aparat Polda Metro Jaya.

Dalam aksi Hari Buruh siang tadi, sempat terjadi ricuh di depan Istana Presiden. Petugas kepolisian terpaksa memukul mundur demonstran yang berusaha menembus barikade kepolisian. Selain itu, sejumlah peserta aksi juga mengalami kecopetan. Kini, sejumlah korban sudah melaporkan kejadian itu ke Reskrimum Polda Metro Jaya.