TRIBUNNEWS.COM, Jakarta - Mabes Polri mengaku belum dapat memastikan apakah ke-12 orang yang ditangkap karena diduga teroris, seluruhnya adalah anggota teroris. Sesuai aturan, dibutuhkan waktu hingga tujuh hari ke depan bagi tim penyidik Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri untuk memastikan kebenaran status ke-12 orang itu adalah teroris.

Namun, melalui Kadiv Humasnya, Irjen Pol Edward Aritonang, Densus mengungkap adanya indikasi bahwa ke-12 teroris yang ditangkap itu sebagai tim supporting (pendukung) pelatihan teroris di Aceh.

"Yang mengatur logistik, mencari senjata, mengatur pelarian-pelarian dan perekrutan anggota," kata Edward di mabes Polri, Jakarta, Jumat (7/5/2010).

Ditambahkan Edward, penangkapan dua belas yang diduga teroris itu tak terlepas dari pengakuan para tersangka teroris sebelumnya yang telah ditangkap dan diperiksa secara marathon oleh penyidik Densus.

"Nama-nama mereka awalnya didapat dari situ (teroris yang sudah ditangkap dan diperiksa). Siapa-siapa sebenarnya yang mencari dana, transportasi, ogistik, dan lain-lain ke Aceh," ujarnya.

Edward mengaku belum dapat mengungkap peran, identitas dan alamat kedua belas yang ddiduga teroris itu. "Nanti kita ungkap kalau sudah berhasil dibuktikan," katanya.

Polri juga mengaku belum dapat mengungkap barang bukti yang diamankan dari penangkapan itu. "Masih perlu diklarifikasi dan divalidasi," paparnya.