TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satu dari tiga warga yang diduga jaringan kelompok teroris tewas seketika lantaran ditembak dalam jarak yang cukup dekat. Korban yang memiliki ciri-ciri tinggi kekar, berkulit putih, dan berkacamata tersebut tertembak di bagian dada kirinya.

Hal tersebut disampaikan salah seorang saksi mata yang ditemui Tribunnews.com, di lokasi dekat kejadian.

"Kalau lihat darahnya sih di dada bagian kiri mas. Orang (teroris) itu pakaiannya ada bercak darahnya," ujar Sarah, seorang pegawai finance yang saat peristiwa itu terjadi ia berdiri hanya berjarak tujuh meter dari lokasi korban tewas, Rabu (12/5/2010).

Sarah menuturkan, saat peristiwa penembakan itu terjadi bertepatan dengan kumandang azan Dhuhur.

Dikatakan Sarah, korban yang tewas tersebut sempat didiamkan tergeletak di aspal selama tiga menit.

"Tembakannya yang saya dengar sekali," urainya. Sementara korban sendiri diangkat layaknya barang oleh tiga anggota Densus 88 Anti Teror Polri berpakaian preman.

Mayat tersebut langsung dimasukkan ke dalam kijang kapsul warna silver dan langsung dibawa pergi.

Sementara saksi mata lainnya mengatakan bahwa korban yang membawa sebuah tas dari bahan kain tersebut ditembak di atas motor. Belum sempat pengemudi menancap gas motor, pria yang baru duduk di atas jok motor lantas dirangkul dari arah belakang dan langsung ditembak.

"Terus orang (teroris) itu dijatuhkan dan jatuh terlengkup," kata saksi mata tersebut.