Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Abdullah Sonata Serukan Teroris Terus Berjihad

Kemunculan seseorang yang mengaku sebagai Abdullah Sonata dalam sebuah situs internet cukup mengundang perhatian.

Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-in Abdullah Sonata Serukan Teroris Terus Berjihad
ist
Densus 88 Antiteror Polri meringkus seorang teroris dalam penyergapannya di wilayah Sumatera Selatan bebearapa waktu lalu. 
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vanroy Pakpahan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemunculan seseorang yang mengaku sebagai Abdullah Sonata dalam sebuah situs internet cukup mengundang perhatian.

Pria itu,  yang memakai nama alias Abu Ikrimah Al Bassam, dalam situsnya juga mengutip pernyataan pimpinan Al Qaeda, Abu Mush’ab Al Zarqowi, yang berbunyi, "Wahai ulama umat, wahai para da'i, wahai para pemuda Islam, bertaqwalah kalian kepada Allah, bertaqwalah kalian semua kepada Allah, dan kejarlah apa yang selama ini hilang dari kalian; sungguh, jaminan keselamatan itu hanya ada pada pedang…."

Dalam pernyataannya, ia juga menyerukan, "Lihatlah, musuh-musuh syariat Islam ada di tengah-tengah kalian, maka seranglah mereka. Dan berikanlah bantuan kalian kepada ikhwan-ikhwan kalian dengan memberikan semahal dan seberharga mungkin dari apa yang kalian miliki, sebelum sejarah nanti menggunjing kalian."

"Ya, sebelum sejarah menggunjing kalian, sebelum ‘pasar’ ini berlalu, dan orang yang beruntung akan pergi membawa keberuntungan sedangkan yang merugi akan merugi.”

Pada nasehatnya itu, Abdullah juga mengingatkan bahwa perlawanan jihad bukan karena perlawanan yang dilakukan sosok Usamah bin Laden dan Al Qaidah, Tholiban, dan lainnya. Tapi karena Islam yang telah diperangi karena tidak boleh kembali berjaya.

"Sekarang orang-orang kafir telah mengarahkan senjatanya terhadap kaum muslimin, di berbagai tempat kaum muslimin diperangi, kehormatan mereka dinodai, dan syariat Islam mereka dicabut sampai ke akar-akarnya, bahkan di negeri yang mayoritas muslim pun tidak ada lagi syari’at Islam yang memayungi mereka, yang ada hukum thoghut buatan manusia."

Dia juga meminta agar para teroris tidak berhenti menyuarakan jihad meskipun mereka telah dipenjara dan dijanjikan hal-hal duniawi seperti perniagaan dan lain-lain.

Berita Rekomendasi

"Jangan antum merasa cukup karena pernah berjihad di Afghonistan, Moro, Ambon, Poso, dan tempat lainnya. Jangan antum merasa cukup karena sudah bergelar alumni, kemudian sekarang antum diam dan mundur ke belakang. Ketahuilah, kewajiban jihad ini terbebani sampai kita mati, berdosa kita meninggalkannya, selama masih ada kesyirikan dan kekafiran maka wajib bagi kita untuk berjihad, ini semata-mata untuk Allah.

"Sesungguhnya mencari-cari alasan untuk tidak berangkat berjihad dengan alasan yang bermacam-macam itu akan mengotori jiwa. Karena merelakan diri untuk tidak berperang fii sabilillah merupakan sendau gurau dan main-main bahkan mempermainkan diin (agama) Allah, Sesungguhnya mencari-cari alasan dengan angan-angan duniawi tanpa melakukan i’daad (mempersiapkan kekuatan) adalah kondisi jiwa yang kerdil yang tidak mempunyai semangat untuk mencapai puncak gunung." tutupnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas