Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Malaysia Meremehkan! Buktinya Surat Presiden Tak Dibalas

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso mengatakan Indonesia harusnya lebih keras kepada Malaysia

Editor: Prawira
zoom-in Malaysia Meremehkan! Buktinya Surat Presiden Tak Dibalas
TRIBUNNEWS.COM/BIAN HARNANSA
Benteng Demokrasi Rakyat Indonesia (Bendera) melakukan aksi bakar bendera Malaysia di Sekretariat Bendera, Jalan Diponegoro Jakarta, Selasa (17/8/2010). Pembakaran bendera Malaysia sebagai bentuk protes keras terhadap negeri Jiran Malaysia yang melakukan pengkapan terhadap tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Indonesia. (TRIBUNNEWS.COM/BIAN HARNANSA) 
Laporan wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso mengatakan Indonesia harusnya lebih keras kepada Malaysia. Terlebih lagi, surat yang dikirimkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak direspon sama sekali, dan itu merupakan bentuk pelecehan.

"Surat Presiden tidak dibalas, berarti upaya lunak selesai, jalan terakhir memang perang, tetapi harus setapak lebih keras dulu, misalnya tarik Dubes, tarik TKI, " ujarnya saat ditemui di kantornya, Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta, Selasa(7/9/2010).

Pria yang akrab disapa Bang Yos tersebut menjelaskan bahwa pengiriman surat ke pemerintah Malaysia yang dikirim SBY terkait kasus penangkapan staf Kementerian Kelautan dan Perikanan(KKP) merupakan hal yang sangat penting.

"Harusnya dijawab, itu surat penting, " jelasnya.

Meski demikian, lanjut Bang Yos jika pilihan terakhir adalah perang, Indonesia bisa dikatakan belum siap dari segi peralatan. Momentum tersebut, menurut Letnan Jenderal TNI Purnawirawan itu hal yang baik untuk mengevaluasi perlengkapan senjata TNI.

"Tentara kita sangat siap untuk perang, lho wong dia teken kontrak untuk mati, tapi perlengkapan kita yang kurang, itu bisa kita atasi dengan gerilya. Untuk peralatan ini momentum untuk menginventarisir senjata kita, " jelasnya.

Bang Yos melanjutkan langkah tegas pemerintah Indonesia sangat ditunggu setelah perundingan di Kinabalu tuntas dan selesai.

Berita Rekomendasi

"Kita harus menunggu hasil perundingan, kalau tidak memuaskan kita harus keras dan tegas,"tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas