Sudah 246 Jamaah Haji Wafat di Tanah Suci
Jumlah jamaah haji Indonesia yang meninggal di tanah suci hingga kini tercatat mencapai 246 orang
Editor: Anita K Wardhani
Berdasarkan data Sistem Komunikasi Haji Terpadu, jumlah jamaah yang meninggal hinggga Rabu (24/11/2010) malam, sebanyak 18 orang. Dengan demikian total jamaah yang wafat 246 orang.
Tercatat jamaah terakhir yang wafat adalah Katiah Binti Sian. Jamaah kloter JKG 28 ini wafat di Makkah.
Jamaah lainnya yang wafat Rabu ini adalah Slamet Bin Sumodiwiryo (S0C 10), Misnah Binti Mad Kasmin (S0C 13), Partini Binti Sali (SUB 90), Zahrudi Yatim Bin Yatim (PDG 5), Samoli Rukik Bin Markani (SUB 84), Yovie Ruth Aisyah Binti Harry, Iye Bin H Idris (SUB 83), Karsimin Bin Muriyat (SUB 55), Sri Kurnia Binti Kusnan (JKT 83), Lallo Binti Samauna, Siti Rofiah Binti Dulhadi (JKG 13), Daeng Djinni Binti Makko Ajang (UPG 42), M Yaskur Bin Aknan (BTH 10), Adam Taran Bin Biji Taran (UPG 7), Tugiman Binti Setro Setiko (PLM 11), Sartik Binti Tarmidin (SUB 41) dan Sitiasa Pane Binti Kali Bangsa (MES 4).
Wakil Kepala Daerah Kerja Madinah Bidang Kesehatan Mawari Edy telah menginstruksikan petugas kesehatan agar memperhatikan kewaspadaan faktor risiko kesehatan. Pertama, petugas diinstruksikan melakukan identifikasi faktor risiko kesehatan jamaah haji secara cermat dengan meningkatkan kewaspadaan terhadap jamaah dengan penyakit bawaan khususnya Diabetes Militus dan Hipertensi dan melakukan pengawasan kepatuhan minum obat, pengendalian aktivitas harian, dan pola konsumsi.
Kedua, intensifkan visitasi terhadap seluruh jamaah haji dalam lingkup kloternya. Hal ini untuk meningkatkan deteksi risiko kegawatan medik. Selain itu visitasi juga untuk pengawasan distribusi makanan katering jamaah haji serta penyuluhan untuk mencegah konsumsi makanan kadaluwarsa. Ketiga, melakukan antisipasi terhadap kondisi suhu dan kelembaban yang cenderung turun sehingga dapat mencapai angka ekstrem yang dapat mengganggu kesehatan.
"Harap dilakukan penyuluhan kepada jamaah dan pemberian contoh perilaku sehat di luar gedung berupa penggunaan masker basah, penggunaan surban untuk menutup telinga, pakai kaos kaki, dan konsumsi air yang cukup," kata Mawari Edy dalam surat edarannya kepada dokter kloter. (MCH)