Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jimly: Sultan Mestinya Tak Berpolitik

Jimly Asshiddiqie meminta adanya penegasan di Undang-undang keistimewaan daerah agar baik Gubernur dan Wakil Gubernur tidak berpolitik

Editor: Prawira
zoom-in Jimly: Sultan Mestinya Tak Berpolitik
tribunnews.com/herudin
Jimly Asshiddiqie 
Laporan wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Jimly Asshiddiqie meminta adanya penegasan di Undang-undang keistimewaan daerah agar baik Gubernur dan Wakil Gubernur tidak berpolitik. Hal tersebut muncul setelah adanya polemik tentang keistimewaan Yogyakarta antara Presiden SBY dan Sultan Hamengkubuwono X.

"Harus ditegaskan dalam Undang-undang, harus menegaskan aturan supaya Sultan dan Pakualam tidak berpolitik," ujar Jimly saat ditemui usai acara peluncuran buku bertajuk 'Statistik Penegakan Hukum tahun 2007 dan 2008' di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu(1/12/2010).

Menurut Jimly, kelemahan Sultan sehingga saat ini justru menimbulkan permasalahan adalah karena dia terlibat di dunia politik. "Masa Gubernur berpolitik jadi Oposisi lagi kan nggak pantas, nggak boleh,nggak sehat," tandasnya.

Seperti diketahui sebelumnya, pada 26 November lalu, SBY menyatakan, tidak mungkin ada sistem monarki yang bertabrakan baik dengan konstitusi maupun nilai demokrasi.

SBY lalu menjelaskan Indonesia adalah negara hukum dan demokrasi, sehingga nilai demokrasi tidak boleh diabaikan. Oleh karenanya terkait penggodokan RUU Keistimewaan DIY, pemerintah akan memprosesnya bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk mendapatkan satu Undang-undang yang tepat.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas