Gamawan Fauzi Emosi di Paripurna DPR
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi emosi seusai membacakan pidatonya di depan anggota DPR RI
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Tjatur Wisanggeni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi emosi seusai membacakan pidatonya di depan anggota DPR RI yang sedang menggelar rapat Paripurna untuk mengambil keputusasn RUU Partai Politik.
Setelah rapat paripurna dibuka oleh pimpinan sidang Pramono Anung, Ario Bimo interupsi mengatakan bahwa Mendagri Gamawan Fauzi, latah mengomentari terkait RUU Keistimewaan DIY.
"Mendagri latah mengomentari terkait RUU Keistimewaan Jogyakarta, saya kecewa saudara tidak paham mekanisme perundang-undangan dengan mengatakan tidak ada mekanisme pembuatan Undang-undang di DPRD Jogyakarta, Ini menunjukan kependekan akal saudara," papar kader PDI Perjuangan ini.
Terlihat pada saat itu Gamawan mencatat pernyataan Ario Bimo, ia memperhatikan setiap kata-kata Ario, sesekali terlihat Gamawan pun saling berbisik dengan Menteri Hukum dan HAM, Patrialis Akbar.
Kemudian diselang rapat paripurna tersebut dengan pembacaan laporan Ketua Komisi II Chaeruman Harahap yang melaporkan Pembicaraan tingkat II RUU Partai Politik. Kemudian RUU tersebut pun di sahkah DPR.
Seperti kebiasaan pada umumnya, setelah disahkan menteri yang terkait dengan undang-undang memberikan pidato atas nama presiden. Kebetulan Undang-undang Parpol berada berhubungan dengan Mendagri, sehingga Gamawan pun membacakan pidato di hadapan sidang paripurna.
Seusai membacakan pidatonya, Gamawan meminta waktu untuk menjawab pernyataan Ario Bimo, namun hal tersebut mendapat penolakan dari anggota DPR RI yang sedang bersidang.
"Ini rapat paripurna, jadi sebaiknya saudara menteri bisa menjawabnya di forum yang lain," kata pimpinan sidang Pramono Anung Wibowo.
Namun Gamawan tetap bersikukuh untuk menanggapi pernyataan Aria Bima. "Kita harus menjujung semangat demokrasi, kalau tidak boleh berarti ada diskriminasi," kata Gamawan dengan muka yang agak kesal.
Pernyataannya tersebut jelas memancing emosi anggota DPR yang sedang bersidang. "Turun, turun, saudara menteri turun," ucap anggota DPR yang sedang bersidang.
Sang menteri tetap bertahan di mimbar pidato. Akhirnya pimpinan sidang pun meminta Gamawan untuk meninggalkan mimbar sidang. Kelihatan dengan sangat terpaksa Gamawan pun meninggalkan mimbar pidato dan kembali ke tempat duduknya. (*)