TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ICW mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang akan melakukan penyelidikan atas penggunaan dana negara melalui APBN oleh PSSI. ICW, bahkan berencana akan berkirim surat kepada PSSI untuk meminta laporan keuangan selama ini.

Hal ini ditegaskan oleh Agus Sunaryoto, Koordinator Divisi Investigasi dan Publikasi ICW kepada tribun, Jumat (7/1/2011).

"Tanpa harus menunggu BPK melakukan audit investigasi kepada PSSI, KPK dapat melakukan penyelidikan. Sikap kami, KPK, tentu mendukung penuh. PSSI adalah lembaga publik sehingga dana yang digunakan haruslah transparan," kata Agus.

Ia mencontohkan, kejadian kisruh penjualan tiket saat final Piala AFF beberapa waktu lalu menjadi pertanyaan publik terkait kemana, untuk apa keuntungan dari hasil penjualan itu. Termasuk, KPK sangat layak melakukan penyelidikan, terkait beberapa pejabat publik yang dapat leluasa menonton pertandingan tanpa harus mendapatkan tiket.

"Kami meminta PSSI transparan terkait dana pengelolaan. Karena dana yang dikelola selain dana dari APABN, PSSI juga mendapat dana dari para sponsor," ungkapnya.

Agus menjelaskan, bersama dengan organisasi kemasyarakatan lainnya, termasuk para suporter sepakbola membentuk sebuah wadah Save Our Soccer. Wadah yang dibentuk ini kemudian berencana akan mengadukan PSSI ke  Komisi Infomasi Publik (KIP) serta  Federation Internasional Football Asociation (FIFA) bila permintaan untuk mengakses Informasi mengenai pengelolaan anggaran dan dan tiket Piala AFF tidak diberikan.

"Permintaan informasi ini sebagai upaya untuk mereformasi PSSI yang akuntabilitas dan transparan. Data itu, nantinya juga akan dijadikan data bagi KPK untuk melakukan penyelidikan bila memang ada terjadi penyimpangan. Untuk itu, kami juga berharap  kepada seluruh pecinta sepakbola tanah air dapat  melakukan hal yang sama. Gerakan ini tidak hanya di Jakarta saja, tetapi di seluruh Indonesia, dapat menyambut gerakan ini," Agus menjelaskan.