Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anggota Densus 88 Dikira Bandit Curanmor saat Intai Syarif

Diam-diam anggota Densus 88 Anti Teror sudah mengamati gerak-gerik M Syarif alias Aip,

Penulis: M. Ismunadi
Editor: Prawira
zoom-in Anggota Densus 88 Dikira Bandit Curanmor saat Intai Syarif
TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI
Ilustrasi anggota Densus 88 Antiteror. 
TRIBUNNEWS.COM, CIPUTAT - Diam-diam anggota Densus 88 Anti Teror sudah mengamati gerak-gerik M Syarif alias Aip, salah satu tersangka bom buku dan bom Serpong.

M Syarif alias Aip adalah salah satu dari 20 orang yang diduga terlibat bom buku dan bom Serpong. M Syarif ini bukan pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Cirebon.

Secara bergantian anggota Densus memantau aktifitas Aip di kediamannya, Jalan Pesanggrahan No 65, Ciputat, Kabupaten Tangerang. Pengamatan itu dilakukan empat hari sebelum akhirnya Aip dicokok dari kediamannya, Kamis (21/4/2011) sekitar pukul 05.30 WIB.

"Itu sudah empat hari nongkrongnya di sini. Mereka tanya soal kondisi di belakang. Kayak jalan keluarnya ada berapa, dan lain-lain," ungkap May, salah satu warga yang sehari-harinya menjaga warung di mulut gang menuju kediaman Aip, senin (25/4/2011)

May tidak menaruh curiga jika sejumlah pria berbadan besar yang suka nongkrong di dekat warungnya adalah anggota Densus. Perempuan berkerudung ini justru curiga kalau mereka adalah orang-orang yang berniat jahat.

Pasalnya, menurut May, di lingkungan sekitar warungnya, kerap terjadi pencurian sepeda motor.

"Saya sempat candain tuh salah satu dari mereka. Karena orangnya ramah dan sudah beberapa hari nongkrong di sini, saya candain aja," tuturnya.

"Saya bilang saya mau potret wajahnya biar nanti kalau ditanya polisi, saya bisa langsung kasih tahu. Tapi eh dia balik candain saya, akhirnya enggak jadi saya potret," lanjut May.

Berita Rekomendasi

Selama mengamati Aip, May menyebutkan jumlah anggota Densus yang nongkrong di warungnya antara satu hingga dua orang. Jika ditotal setidaknya ada lima orang yang secara bergantian mengawasi gerak-gerik Aip.

"Tapi dari lima orang itu, ada satu orang yang selalu datang. Dan dia orangnya yang ramah itu. Kalau yang lain serem-serem makanya saya curiga kalau mereka mau berbuat jahat," tegasnya.

Anggota Densus tersebut baru berkumpul semua pada malam sebelum menangkap Aip di depan rumahnya. Hingga malam itu pun May tidak menaruh curiga bahwa lima pria yang berkumpul di depan warungnya adalah anggota Densus 88 Antiteror.

"Mereka kumpul di sini sampai jam 00.00 WIB. Biasanya sih enggak ramai sampai lima orang gitu. Enggak tahunya, besok paginya si Aip itu ditangkap," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas