Laporan Wartawan Tribunnews.com, Iwan Taunuzi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Sebastian Salang mengaku memberikan apresiasi terhadap pimpina DPR yang membatalkan pembangunan gedung baru DPR. Sayangnya, niat membatalkan pembangunan gedung baru DPR tidak dilakukan secara terbuka.

"Mestinya pimpinan DPR jujur bahwa pembatalan ini bentuk sikap DPR dari aspirasi rakyat. Tapi itu tidak disampaikan," kata Sebastian Salang di jalan Empu Sendok, Jakarta Selatan, Rabu (25/5/2011).

Menurutnya, pembatalan tersebut tidak terlepas dari kesalahan teknis perencanaan awal pembangunan gedung yang telah menghabiskan dana sedikitnya Rp 14 miliar.

"Artinya ada yang tidak beres. Kalau perencanaan awal dilakukan dengan benar pasti tidak ada kesalahan," tegasnya seraya mendesak, aparat hukum menelusuri aliran dana Rp 14 miliar.

"Maka dari itu Rp 14 miliar ini harus diusut," pintanya.

Tak hanya itu, pembatalan ini harus dilegalkan dalam rapat paripurna DPR sehingga tidak menimbulkan pertanyaan bagi masyarakat dikemudian hari. "Mesti ada sikap yang jelas dari pimpinan DPR," pungkasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPR Nining Indra Saleh menyatakan Dewan sudah mengeluarkan Rp 14,8 miliar untuk rencana pembangunan Gedung baru DPR. Biaya itu untuk master plan, analisis dampak lingkungan, audit struktur, block plan hingga perencanaan dan manajemen kontruksi gedung.