Bambang: Pidato SBY Soal SMS Gelap Tak Perlu Ditanggapi
Anggota Komisi III Fraksi Golkar, Bambang Soesatyo menilai apa yang disampaikan Presiden SBY dalam pidatonya menanggapi tersebarnya SMS
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III Fraksi Golkar, Bambang Soesatyo menilai apa yang disampaikan Presiden SBY dalam pidatonya menanggapi tersebarnya SMS gelap tidak perlu dibahas atau dikomentari. Semua pihak, kata Bambang tidak perlu terjebak pada sikap saling curiga sesama anak bangsa dari politik pencitraan yang sedang dibangun istana atas berbagai tudingan miring akhir-akhir ini.
Sebab, lanjutnya, tanpa SMS yang disebut fitnah itupun suasana sudah keruh. Dan tanpa dikeruh-keruhkan pun publik sudah tahu Partai Demokrat dan istana sedang dilanda masalah.
"Percayakan saja pada 'waktu' untuk membuktikan siapa yang benar dan siapa yang bersandiwara diantara mereka. Bukankah kekuasaan pemerintah sekarang hanya dinggal 3 tahun atau hanya sampai 2014," ujar Anggota Komisi III Fraksi Golkar, Bambang Soesatyo di Jakarta, Selasa(31/5/2011).
Bambang meminta semua pihak untuk yakin, semua akan terbongkar saat mereka sudah bukan siapa-siapa lagi.
Menurut Bambang, semua persoalan yang ada saat ini seperti kasus Bank Century, IT KPU , perkaya diri, kasus Antasari, kasus Susno Duaji, bocoran wikileaks dan sekarang Nazaruddin akan terbuka.
"Termasuk praktik mafia pajak dan kebijakan lain yang menguntungkan pihak-pihak tertentu dalam dan luar negeri. Publik dan kita semua mencatat dengan baik berbagai kejanggalan pemerintahan ini. Tinggal menunggu momentum dan perubahan peta politik 2014," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.