Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

SBY Kembali Minta Nazaruddin Ditangkap

Untuk kesekian kalinya, Presiden SBY secara resmi dalam kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat meminta agar Nazaruddin

Penulis: Rachmat Hidayat
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in SBY Kembali Minta Nazaruddin Ditangkap
tribunnews.com/prawira maulana
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam jumpa pers di Cikeas didampingi Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rachmat Hidayat

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden SBY dalam kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat (PD) kembali menyampaikan pernyataan terkait kondisi partai politiknya.

Sejumlah pidato resmi bermula, terkait tertangkapnya Sesmenopora Wafid Muharram. Kasus ini kemudian berkembang, menyeret nama Bendahara Umum PD, Muhammad Nazaruddin.

Hal yang menyangkut Nazaruddin kemudian melebar. Nazaruddin kemudian diungkap oleh Mahfud MD pernah ingin memberikan sejumlah uang pada tahun 2010 kepada Sekjen MK, SBY menggelar jumpa pers bersama dengan Ketua Janedri M Gafar.

Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD dan Presiden SBY menggelar jumpa pers di Kantor Presiden, Jumat (20/05/2011).

"Terima kasih Pak Mahfud atas penjelasan yang gamblang. Saya melihat ini sebagai sesuatu yang tidak remeh. Kapasitas saya sebagai Partai Demokrat, agar kader PD tenang," kata SBY kala itu.

Pada 5 Juli, melalui Juru Bicara Presiden, Julian Pasha, SBY kemudian meminta Muhammad Nazaruddin Ditangkap.

Berita Rekomendasi

"Kemarin presiden telah memerintahkan secara langsung kepada Kapolri untuk mencari dan menangkap, dan membawa pulang saudara Nazaruddin di Singapurta agar bisa memenuhi proses hukum yang bersangkutan di KPK," kata Julian.

Di kediamannya di Cikeas, Senin (11/07/2011). Dalam pidatonya, SBY meminta Muhammad Nazaruddin segera diketemukan.

"Dengan demikian, proses hukum dapat dilaksanakan. Proses mesti ditegakkan secara transparan dan akuntabel sehingga rakyat bisa ikuti proses yang terjadi. Hal ini penting agar situasi seperti ini tak ada pihak memancing di air keruh," kata SBY.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas