TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi PDI Perjuangan yang tak lain, Wakil Ketua DPR, Pramono Anung kembali 'menyentil' Presiden SBY. Pram, kepada wartawan di DPR, Rabu (13/07/2011), menganggap dalam tiga bulan terakhir presiden menjalankan pemerintahan tidak efektif, hanya urusi masalah remeh temeh semata.

"Tidak optimal memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi nasional saat ini. Yang ada, energi Presiden malah justru banyak tersedot terhadap hal yang remeh temeh saja. Padahal, tak perlu difikirkan oleh seorang presiden," sindir Pramono Anung.

Pram kemudian mencontohkan beberapa hal remeh temeh yang menjadi perhatian presiden. Antara lain, terkait soal SMS tudingan yang mengaku berasal dari mantan Bendahara Umum, Muhammad Nazaruddin. Termasuk, soal kekisruhan yang terjadi di internal Partai Demokrat.

"Tak sekedar fokus terhadap partainya saja. Harusnya terhadap kondisi negara ini, optimalkan momentum pertumbuhan ekonomi nasional di saat indikator makro ekonomi Indonesia sedang membaik," mantan Sekjen PDI-P ini menandaskan.

Ditegaskan lagi, saat perekomian Asia sedang baik, hal yang patut disayangkan pertumbuhan Indonesia hanya mencapai 6.4 persen saja. Sementara pertumbuhan ekonomi China dan India bisa mencapai 9 sampai 10 persen. Tiga tahun sisa umur pemerintahan, harap Pramono, harusnya dapat dimanfaatkan dengan baik agar kelak, dapat diwarikan pemerintahan selanjutnya.