TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Komunikasi Politik Profesor Tijpta Lesmana mengungkap Presiden SBY yang tak lain Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat (PD) sekarang ini sedang mengalami stres berat. Tjipta mengaku, sebagai ahli komunikasi ia dapat mengetahui dengan melihat raut wajah SBY saat ini.

"Kita lihat wajah SBY, saya orang komunikasi selalu memperhatikan nonverbal komunikasi. Kita perhatikan, mimiknya, wajahnya, semuanya. Kasihan. Bagaimanapun SBY pemimpin saya. Dia stres berat, kelihatan sekali," kata Profesor Tijpta Lesmana saat diskusi di DPR, Kamis (14/07/2011).

Tjipta kemudian seakan memberikan pesan kepada Presiden SBY untuk tidak takut menindak anak buahnya, orang disekelilingnya, termasuk dari kalangan keluarganya bila tersandung masalah. "Kalau jadi pemimpin itu yang baik, yang jujur. Kalau ada pembantunya, keluarganya pun kalau dia menyimpang, main-main, sikat. Mesti begitu, SBY bisa melambung lagi," sarannya.

Dikatakan, dalam menyelesaikan kasus yang kini sedang dihadapi oleh mantan Bendahara Umum Partai Demokrat (PD), menurut Tjipta Lesmana, bukanlah hal yang sulit. SBY, hanya tinggal memanggil semua petinggi Demokrat yang dituding oleh Nazaruddin.

"Memang ada oknum-oknum di Partai Demokrat yang kotor sekali. Kalau saya jadi SBY, Andi, Anas, siapapun petinggi Demokrat, saya dipanggil suruh berbicara jujur," ujarnya.

Bagi Tjipta Lesmana, pemerintahan SBY sangatlah ironis karena korupsi makin tumbuh subur. "Ternyata terjadi makin hebat dan makin ironis lagi, terjadi pada dugaan-dugaan kuat, pada anak buahnya sendiri," Tjipta Lesmana menandaskan.