Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BNPB: Aktivitas Gunung Lokon Masih Berlanjut

Gunung Lokon sempat kembali mengeluarkan asap kelabu tebal dengan ketinggian 800 m dari kawah Tompaluan pada pukul 02.47 Wita

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Harismanto
zoom-in BNPB: Aktivitas Gunung Lokon Masih Berlanjut
Tribun Manado/Rizky Adriansyah
Gumpalan abu vulkanik Gunung Lokon, Tomohon, Sulawesi Utara menjulang hingga ketinggian 1500 meter, Jumat (15/7/2011). Kota Tomohon tidak terancam abu vulkanik karena tiupan angin yang mengarah ke barat, menjauhi pemukiman penduduk. (TRIBUN Manado/Rizky Adriansyah) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivitas Gunung Lokon di Tomohon, Sulawesi Utara masih terus terjadi. Gunung Lokon sempat kembali mengeluarkan asap kelabu tebal dengan ketinggian 800 m dari kawah Tompaluan pada pukul 02.47 Wita, Sabtu (16/7/2011).

"Tidak ada dampak yang ditimbulkan dari aktivitas gunung tersebut," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho kepada Tribunnews.com, Sabtu (16/7/2011).

Sutopo mengatakan pihaknya melakukan koordinasi yang dihadiri Kepala BNPB didampingi Deputi Penanganan Darurat dan Inspektur Utama BNPB bersama Kepala PVMBG, Sekda Tomohon, Kepala BPBD Sulut, dan instansi terkait di Posko Bencana Letusan Gunung Lokon di Tomohon.

"Koordinasi dilakukan guna lebih mengintensifkan penanganan pengungsi dan penanganan tanggap darurat," ujarnya.

Diketahui, jumlah pengungsi 4.544 jiwa, yang terdiri dari 1.255 Kepala Keluarga. Pengungsi tersebar di 6 pos pengungsian. Kawasan Rawan Bencana (KRB) 1 radius 5 km dari potensi jatuhan batu pijar dan debu pekat. Sedangkan KRB 2 radius 3,5 km dari potensi awan panas dan lahar. Di KRB 1 terdapat sekitar 28 ribu orang dan KRB 2 sekitar 12 ribu orang. Saat ini ditetapkan KRB 2.

Sutopo menambahkan, penanganan tanggap darurat telah dilakukan oleh BPBD Kota Tomohon dengan didukung BNPB dan BPBD Sulut, serta instansi terkait. BNPB telah memberikan bantuan dana siap pakai Rp 300 juta, logistik dan peralatan senilai Rp 200 juta, dan pendampingan personil.

"Tidak ada korban jiwa yangg terdampak langsung akibat erupsi. Satu orang yang meninggal dunia pada pukul 23.15 WITA (12 Juli 2011) disebabkan serangan jantung dan jatuh di kamar mandi," ungkapnya. (*)

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas