Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Demokrat: Yang Minta Anas Mundur Artinya Melawan SBY

Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat (DPP PD) meminta kepada seluruh kader termasuk pengurus, hingga

Penulis: Rachmat Hidayat
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Demokrat: Yang Minta Anas Mundur Artinya Melawan SBY
TRIBUN JOGJA/ADE RIZAL
Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat (DPP PD) meminta kepada seluruh kader termasuk pengurus, hingga para pendiri partai untuk tidak menyuarakan, meminta Ketum Anas Urbaningrum mengundurkan diri. Kalau permintaan itu terus dilakukan jelang Rakornas (23-24 Juli), sama saja dengan melawan Presiden SBY dalam kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat.

"Pak SBY kan sudah berpidato, tetap mempertahankan Anas, dan memastikan tak ada Kongres Luar Biasa. Kita berharap, kepada seluruh internal partai, untuk tidak bersuara yang malah memperkeruh masalah," kata salah satu Ketua DPP PD Gede Pasek Suardika di DPR, Kamis (21/07/2011).

Pasek menjelaskan, sebagai partai baru, kasus terkait permasalahan yang kini dihadapi oleh mantan Bendahara Umum DPP Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin adalah musibah yang dianggap sebagai ujian agar partai tetap bertahan. Ibarat badai, setelah bisa dilalui, kemudian dibersihkan secepatnya.

"Jadi, kalau misalnya kami ini terkena badai, lalu rumah kami kena, kemudian jendalanya lepas, maka jendelanya kami ganti. Kalau kemudian gentengnya lepas, kemudian kami ganti," ujarnya.

Ia pun meyakini, tahun depan, tak ada lagi permasalahan besar yang akan dihadapi Demokrat. Orang-orang yang selama ini bermasalah, dan masuk di Demokrat, diharapkan dapat dibersihkan secepatnya.

"Mungkin, sekarang ini ada orang yang tak bersih, masuk ke Demokrat, ternyata kena juga. Ternyata, rumah kami, Demokrat, ada orang kotor. Harapan kami, orang-orang kotor ini segera dapat dibersihkan. Dalam rakornas diharapkan menjadi ajang konsolidasi yang baik bagi rumah kami, Demokrat," ujarnya.

Pasek kemudian berharap, aparat keamanan dapat secepatnya menangkap Nazaruddin. Menjadi hal yang aneh, ketika seseorang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka, tapi bisa bebas berbicara.

"Padahal kan, aparat penegak hukum diberi alat canggih untuk bisa dapat menangkap kepada mereka yang sudah dijadikan tersangka, termasuk Nazaruddin. Jangan sampai, kinerja aparat penegak hukum makin dipertanyakan oleh publik," demikian Pasek Suardika.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas