Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

SBY Didesak Segera Bayar Hutang Luar Negeri

Dalam momentum HUT Kemerdekaan RI ke 66 banyak pihak yang menuntut adanya perubahan yang terjadi di Indonesia.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in SBY Didesak Segera Bayar Hutang Luar Negeri
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Anggota Komisi I DPR-RI, Fraksi Demokrat, Lily Wahid 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam momentum HUT Kemerdekaan RI ke 66 banyak pihak yang menuntut adanya perubahan yang terjadi di Indonesia. Anggota Komisi I DPR, Lily Chadijah Wahid adalah salah satunya, ia meminta Presiden SBY segera melunasi hutang-hutangnya selama masa kepemimpinannya.

"Di ulang tahun ke 66 ini kemunduran kita semakin banyak secara moral kemudian hutang kita bertambah tiap tahun kemudian yang jelas Indonesia jadinya enggak jelas tidak ada arah yang jelas dari pemimpin nasional. Saya berharap SBY bisa segera menyelesaikan hutang-hutangnya sehingga ke depan kita tidak meninggalkan hutang," ujar Lily di gedung Arsip Nasional, Jakarta, Rabu (17/8/2011).

Menurut Lily, sebetulnya dalam falsafah orang Indonesia tidak mengenal prinsip berhutang. Pola pikir itu hanya dimiliki oleh kalangan neolib.

"Kalau kita berhutang itu inilah yang sebenarnya yang menghancurkan falsafah hidup orang Indonesia sehingga kita terbawa kebiasaan dan ini harus segera kita hentikan,"jelasnya.

Selain itu, adik kandung almarhum KH Abdurahman Wahid ini juga meminta SBY segera melakukan moratorium hutang untuk membangun kembali ekonomi secara menyeluruh dan tidak bersifat parsial. Apabila tidak bisa melakukan hal itu, politisi PKB ini meminta dengan segera SBY mundur.

"Kalau saya itu SBY harus segera moratorium hutang untuk membangun kembali ekonomi secara menyeluruh dan tidak parsial secara moral hentikan korupsi kalau enggak bisa mundur,"pungkasnya.

Seperti diketahui sebelumnya, hutang luar negeri Republik Indonesia terus membumbung tinggi. Data Bank Indonesia (BI) mencatat, sampai akhir Januari 2010, utang luar negeri mencapai 174,041 miliar dollar AS. Bila dikonversi ke dalam mata uang Rupiah dengan kurs Rp 10.000 per dollar AS nominal utang itu hampir mencapai Rp 2.000 triliun.

Nilai utang ini naik 17,55 persen dari periode yang sama tahun lalu. Akhir Januari 2009, nilai utang luar negeri Indonesia baru sebesar 151,457 miliar dollar AS.

Nilai utang tersebut terdiri atas utang pemerintah sebesar 93,859 miliar dollar AS, lalu utang bank sebesar 8,984 miliar dollar AS. Lalu, utang swasta alias korporasi non-bank sebesar 75,199 miliar dollar AS.

Sebagian besar utang tersebut bertenor di atas satu tahun. Nilai utang yang tenornya di bawah satu tahun hanya sebesar 25,589 miliar dollar AS.

Meski secara nominal nilai utang luar negeri Republik Indonesia terus naik. Namun, nilai rasio utang terhadap GDP terus terjadi penurunan. Debt to GDP ratio tahun 2009 sebesar 27 persen. Sedangkan tahun 2008 masih 28 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas