TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komite Etik KPK, Rabu (24/8/2011), melakukan pemeriksaan terakhir terhadap pihak-pihak yang diduga dapat membantu terungkapnya kebenaran dibalik tudingan adanya pelanggaran kode etik yang dilakukan pimpinan KPK.
Komite etik akan rehat menjalankan tugasnya hingga 6 September mendatang.

Hari terakhir ini dimanfaatkan Komite dengan memintai keterangan Wakil Ketua KPK bidang pencegahan M Jasin. "Baru saja M Jasin diperiksa," ujar Ketua Komite Etik Abdullah Hehahamua di Gedung KPK, Jakarta.

Dalam keterangannya kepada Komite, Jasin membantah pernah mengenal M Nazaruddin dan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum. Dia juga membantah terlibat pertemuan dengan Anas dan merekayasa jalannya penyidikan kasus suap pembangunan Wisma Atlet seperti yang dituduhkan Nazaruddin.

"Pak Jasin mengatakan hal tersebut dengan tegas," ujar Abdullah. Pemeriksaan terhadap Jasin hari ini pun melengkapi deretan pihak-pihak yang telah diperiksa Komite.  Bulan Ramadhan ini. Hasil kesimpulan sementara menyebutkan tudingan tersangka kasus suap Sesmenpora, M Nazaruddin kepada petinggi KPK untuk melakukan rekayasa sejumlah kasus belum terbukti.

Menurut Ketua Komite Etik KPK, Abdullah Hehamahua, pada hari terakhir pemeriksaan ini pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap Wakil Ketua KPK, M Jasin. Pada pemeriksaan itu, Jasin menyebutkan bahwa ia tidak pernah bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum dan Nazaruddin seperti yang dituduhkan oleh Nazaruddin bahwa Jasin
merekayasa kasus suap Sesmenpora.

"Pak Jasin mengatakan hal tersebut dengan tegas," ujar Abdullah di kantornya, Rabu (24/8/2011).

Pemeriksaan terhadap Jasin hari ini, melengkapi deretan nama-nama pihak yang telah diperiksa Komite Etik. Selama tiga pekan melakukan pemeriksaan, KPK telah memeriksa pihak internal dan eksternal KPK. Untuk internal, KPK telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah penyidik seperti Ronny Sentana Arif, dan Novel, ajudan pimpinan, Sekjen KPK Bambang Sapto, Juru Bicara KPK Johan Budi, mantan Deputi Penindakan KPK Ade Rahardja, dan terakhir Wakil Ketua KPK M Jasin.

Untuk pihak eksternalnya, KPK telah melakukan pemeriksaan terhadap Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Demokrat Benny K Harman, anggota Komisi III DPR Saan Mustofa, dan M Nazaruddin sendiri serta beberapa stafnya seperti Nuril Anwar.